CARA MENERIMA DAN BERDAMAI DENGAN MASA LALU DIRI SENDIRI

CARA MENERIMA DAN BERDAMAI DENGAN MASA LALU DIRI SENDIRI

Terkadang banyak hal-hal dimasa lalu entah pengalaman pahit atau memalukan yang sulit sekali dihilangkan dari pikiran kita, semakin ingin dihilangkan malah semakin susah dilupakan, akibatnya kita tidak bisa menerima diri sendiri dan semakin sulit berdamai dengan masa lalu yang sudah lewat.

Namun cara terbaik untuk berdamai dengan masa lalu bukanlah dengan melupakan apa yang sudah terjadi, melainkan tetap mengingatnya dan menerima itu semua menjadi bagian dari diri Anda sendiri. Karena itu hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menerima diri sendiri dan dengannya Anda bisa hidup lebih damai sekelam apapun masa lalu Anda.

Menerima diri sendiri dan orang lain


Pahamilah bahwa setiap orang pasti:

  • Memiliki kekurangan dan ketakutannya sendiri-sendiri
  • Pernah melakukan kesalahan dan dosa (ini sangat wajar dan manusiawi)
  • Tidak tahu dan tidak bisa apa-apa pada awalnya
Berdamai dengan diri sendiri adalah proses menerima kegagalan, kekurangan, kelebihan, kesalahan, dosa, pengetahuan, dan semua yang sudah ada dalam diri Anda sebagai bagian dari kehidupan Anda, secara internal memang terlihat mudah dilakukan namun pada prakteknya di kehidupan nyata tidak semudah teorinya. Karena itu mengertilah bahwa proses ini perlu dilakukan dari kedua sisi yaitu internal dan eksternal.

Eksternal dalam artian kita mau menerima keadaan dan respek terhadap orang lain, karena percuma walau Anda bisa berdamai dengan masa lalu diri sendiri namun Anda sendiri tidak mau menerima/berdamai dengan masa lalu orang lain.

Kedamaian hanya bisa dicapai saat Anda bisa menerima diri sendiri, lingkungan, keadaan, dan sesama dengan baik, itulah yang membuat kita menjadi makhluk sosial, everything has a reason, tidak semua orang memiliki pemikiran seperti Anda, tidak semua orang sejalan dengan Anda, mungkin mereka punya prioritas yang berbeda, mungkin mereka punya keadaan/situasi yang berbeda, terimalah itu karena begitu Anda mengerti dan menerima keadaan seseorang, akan jauh lebih mudah bagi kita menerima orang lain termasuk mereka yang tidak sependapat dengan kita.

Carilah kedamaian bukan power/kekuasaan


Satu hal yang saya pelajari dari dunia marketing adalah fear sells. Rasa takut itu sangat-sangat menjual. Jika Anda bisa membuat seseorang merasa lebih rendah (inferior) dari Anda, maka mereka akan pergi “membeli sesuatu” untuk membuat dirinya merasa lebih baik.

Ada istilah fear of missing out, rasa takut tertinggal inilah yang menyebabkan kita terus-terusan mengupgrade smartphone/laptop kita ke versi terbaru, membeli barang-barang untuk gengsi semata, membanding-bandingkan gaji, membeli motor/mobil bermerek untuk sekedar gaya hidup, dan semacamnya.

Bayangkan setiap hari di internet Anda dibombardir oleh ribuan orang entah di media online, sosial media dan YouTube yang setiap harinya melakukan (achieve) hal-hal luar biasa dalam hidupnya, ada anak muda penuh skandal tiba-tiba populer dan terkenal, ada anak yang masih berusia 17 tahun sudah jadi jutawan bahkan milyarder dari bisnis onlinenya, semua ini mengarah pada 1 pertanyaan: “Apa yang sudah Anda lakukan dengan hidup Anda?”.

Sebagian orang akan merasa benci/iri dan menjadi orang yang kita kenal dengan haters didunia maya, menghabiskan waktu mereka untuk membuat orang lain semakin populer dan terkenal (thanks to haters, without them stupid people can’t be famous).

Sebagian lainnya akan merasa tertinggal, mereka akan mencoba mencapai suatu achievement untuk membuktikan diri sehingga dengannya mereka bisa merasa lebih baik.

Well forget it, just move on.

Bukan berarti achievement itu tidak berarti, namun bukan itu yang diperlukan dalam mencari kedamaian diri, pertama kita harus menerima bahwa akan selalu ada orang yang lebih hebat dan lebih sukses dari Anda sekuat apapun Anda berusaha, akan selalu ada pula orang yang lebih gagal dari Anda walaupun Anda merasa biasa-biasa saja.

Mengejar achievement, power, money, popularity, etc hanya akan membuat diri Anda puas sesaat, Anda akan tetap merasa tertinggal, Anda akan tetap merasa kesepian, Anda akan tetap merasa ada hal lebih yang bisa Anda lakukan/achieve, karena itu carilah kedamaian diri, tanamkan ini dengan baik dikepala Anda:

You don’t have to prove anything to anybody.

Anda tidak perlu membuktikan apapun kepada siapapun.


Dimanapun Anda berada, tetaplah disana, mulai dari situ, syukuri apapun yang sudah ada, dan gunakan/lakukan apapun yang bisa Anda lakukan, faktanya menjadi orang hebat/unik/spesial tidaklah begitu penting, jangan mengorbankan kedamaian diri Anda hanya untuk perhatian/kenikmatan/kebanggaan/achievement palsu semata, bukan berarti itu semua tidak penting, namun itu bukanlah hal yang harus menjadi motivasi utama dalam hidup Anda.

Intinya adalah jika Anda tidak bisa menemukan kedamaian/kenikmatan dalam hal-hal simpel maka Anda tidak akan menemukan kedamaian dimanapun Anda berada.

Karena itu fokuslah pada kesederhanaan, ambil nafas panjang, slow down, tersenyumlah dan biarkan kata-kata ini meresap sekali lagi kedalam pikiran Anda:

You don’t have to prove anything to anybody, including yourself.

sumber : http://solusik.com/berdamai-dengan-masa-lalu-diri-sendiri/ 

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget