Juli 2017



Sudah bersusah payah membuat konten yang menarik, tapi ternyata responnya tidak sesuai ekspektasi. Pernahkah kamu di posisi tersebut saat bermain sosial media? Jangan cepat sedih, mungkin masalahnya bukan pada kontennya. Selain konten menarik, kamu harus perhatikan kapan waktu terbaik untuk mempublikasikan. Setiap sosial media memiliki waktu terbaiknya masing-masing, perhatikan baik-baik ya!

1. Instagram


Instagram masih sangat populer di kalangan millenials. Perkembangan aplikasi ini sangat memudahkan untuk mengoptimasikan akun kita. Kamu tinggal mengubahnya menjadi akun bisnis, sehingga dapat menganalisa jam-jam terbaik untuk upload foto. Sebenarnya selama hari kerja, Instagram akan selalu ramai. Waktu paling aman untuk upload foto yakni pada pagi hari, jam istirahat, dan jam pulang kerja. Kamu bisa menganalisa dengan baik dan gratis melalui Simply Measured dan Union Metrics.

2. Facebook


Situs ini menggunakan algoritma timeline yang merepotkan, sehingga cukup sulit membuat kontenmu mudah dikenali. Kamu bisa mengoptimalkan konten Facebook-mu pada hari-hari kerja seperti Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat, pada pukul 12 siang hingga 3 sore. Kemudian saat Sabtu dan Minggu, kamu bisa upload pada jam 12 malam hingga 1 pagi. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya kamu bisa mengeceknya melalui Insight facebook.

3. Twitter


Dibandingkan dengan Facebook atau Instagram, Twitter kini sudah tidak seramai dulu. Analisis dari Wiselytics menjelaskan bahwa postinganmu di Twitter tidak akan bertahan lama, hanya sekitar 24 menit saja. Sama halnya dengan Facebook, waktu terbaik di Twitter yakni pukul 3 sore setiap Senin hingga Jumat. Kamu bisa menganalisa akun Twitte-mu menggunakan Klout secara gratis.



4. LinkedIn


Situs ini merupakan salah satu wadah terpercaya bagi kamu yang mencari sebuah pekerjaan. Kamu bisa melakukan pencarian kerja dengan baik setiap Selasa hingga Jumat. Jangan berharap banyak pada Senin. Sebab, beberapa perusahaan penuh dengan jadwal meeting atau laporan mingguan. Tentunya, kalau kamu ingin lebih profesional, kirimkan CV-mu pada jam kerja yakni pukul 08.00-17.00. Pastikan kamu sudah melengkapi data dirimu dengan lengkap, karena siapa tahu ada HR yang melihat profilmu dan tertarik mengajakmu bergabung ke perusahaannya.

Itulah waktu terbaik yang bisa kamu jadikan patokan untuk mengoptimalkan sosial mediamu. Kamu harus melakukan sedikit uji coba pada jam tertentu lainnya, untuk menghasilkan data analisa yang lebih akurat. Adapun tiga hal yang bisa kamu jadikan poin penting adalah:

a. Lokasi. Tentukan target pasarmu! Sesuaikan kontenmu, hanya untuk daerahmu saja atau global.

b. Gunakan bantuan analisa yang tepat. Dengan mengetahui data analisis akunmu, kamu bisa mengoptimalkan sosial mediamu.

c. Kenali audiensmu!  Dengan mengetahuinya, kamu memiliki gambaran lebih baik untuk menghasilkan konten yang akan membuat mereka tertarik.


sumber : https://business.idntimes.com/economy/reza-iqbal/kunci-sukses-menggunakan-sosial-media-1/full



Kamu yang akan menghadapi dunia kerja, pasti merasakan beberapa kecemasan. Ada pepatah bahwa pengalaman merupakan guru terbaik dalam hidup. Baik atau buruk pengalaman, hal tersebut berawal dari tindakan kita secara langsung.

Peluang kerja kini tak melulu sebatas ijazah, banyak orang sukses yang telah membuktikannya. Kamu harus yakin pada kemampuan dan seberapa kuat kamu mengejar impian tersebut. Kamu harus berpikiran terbuka untuk mengintropeksi diri sendiri dan belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut.

1. Mengejar jenjang karir yang salah.


Dalam mengejar sebuah impian, kamu harus tahu dengan jelas impianmu secara terperinci. Kamu tidak bisa hanya memiliki impian ingin sukses, tanpa tahu bagaimana cara mencapainya. Hal ini berpengaruh dalam mengejar jalur karir, semakin pintar kamu menyeleksi, semakin jelas tujuan karirmu. Meskipun tidak mudah dan butuh waktu, kamu pasti bisa menikmati setiap proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hal yang tidak bisa kamu dapatkan di saat kamu melakukannya karena terpaksa.

2. Bekerja untuk perusahaan yang buruk.


Kerasnya persaingan di dunia kerja, banyak yang terjebak pola berpikir 'pokok keterima dan bisa kerja dulu'. Apalagi bagi para sarjana baru. Tidak ada yang salah dengan pola berpikir tersebut, karena banyak perusahaan yang menuntut pengalaman dibandingkan nilai bagus.  Kamu harus benar-benar menyeleksi calon perusahaan seperti profil perusahaan, lingkungan, jenjang karir, hingga kesehatan keuangannya.

Kamu tidak ingin, kan hanya karena masih belum berpengalaman, kamu ditempatkan di sembarang posisi atau wilayah? Padahal ini kesempatanmu untuk belajar dan menerapkan apa yang sudah kamu pelajari selama ini.

3. Jangan stres karena dipecat.


Dipecat memang menjadi pengalaman buruk, tapi kamu harus tetap berpikiran positif. Kamu dipecat bukan berarti karirmu harus berhenti begitu saja. Kamu bisa benar-benar mengintrospeksi diri dan menjadi lebih baik.

Lihat saja seperti Walt Disney, Oprah Winfrey, dan Steve Jobs. Mereka harus mengalami pahitnya dipecat. Berpikir positif bisa membuat rasa sakit itu menjadi sebuah pengalaman belajar yang hebat. Kamu bakal tersadar bahwa masih banyak hal yang harus dipelajari dan dialami.

4. Menerima penawaran pekerjaan pertama.


Beberapa di antara kamu pasti akan mengalami susahnya mencari pekerjaan. Hingga pada akhirnya, kamu terjebak pada pilihan pekerjaan yang bukan karir kamu inginkan. Hal ini bisa mengajarkanmu banyak hal terutama, tentang uang. Kamu hanya bekerja semata-mata untuk mendapatkan pemasukan.

Kamu akan belajar menghargai sebuah kesempatan bekerja dan mendapatkan penghasilan. Kalau kamu ingin menjadikan pengalaman kerja sementara, bukanlah hal yang salah. Ke depannya, kamu akan memiliki stabilitas keuangan untuk mendukung proses karirmu.

5. Mau kerja keras.


Gak ada salahnya kok kalau di awal kerja, kamu ingin kerja keras hingga batas akhir. Melampiaskan segala usahamu selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Hal ini bisa membantumu fokus dan sebagai pembiasaan baru.

Kamu bisa dengan cepat melewati masa transisi sebagai pengalaman kerja pertama. Hingga pada akhirnya, kamu bisa tahu kapan waktu terbaik untuk meluangkan waktu dan memprioritaskan suatu hal. Kamu bisa bekerja dengan sungguh-sungguh, tanpa adanya beban sebagai "orang baru" atau tanggung jawab baru.


sumber : https://business.idntimes.com/economy/reza-iqbal/kiat-sukses-dari-5-kesalahan-dalam-berkarir-1/full



Kamu yang sedang jenuh di kantor jangan buru-buru berpikir untuk menyerah. Walau berat dan banyak tantangan, kamu harus tetap manjalankannya demi menghidupi dirimu sendiri dan keluargamu. Bekerja memang tidak mudah, apalagi jika kamu mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapanmu. Jangan bersedih dan malas menjalankan pekerjaanmu, sebaliknya balikkan keadaan dan buat dirimu sendiri nyaman.

Kamu masih bisa kok mengubah situasi jika kamu mau. Jangan menyerah dengan tekanan dan target yang tidak masuk akal. Kamu bisa kok mengalami hari yang indah di tengah-tengah tekanan yang menghimpitmu. Berikut bagaimana cara supaya bahagia di kantor yang akan membuatmu merasa nyaman di lingkungan kerjamu.

1. Mengekspresikan apresiasimu terhadap orang lain dan dirimu sendiri.


Kamu harus menjadi positif sebelum kamu bisa menjadi bahagia. Sesederhana kamu mengucapkan terima kasih pada rekan yang membantumu, atau memuji mereka yang telah berhasil melakukan sesuatu. Perkatakan apresiasimu pada mereka dan kamu akan melihat mereka tersenyum karena ulahmu. Senyum mereka itu secara otomatis bisa menular padamu juga. Selain itu, berikan apresiasi untuk dirimu sendiri. Kamu berhak untuk mendapat apresiasi dari dirimu sendiri.

2. Menghindari perselisihan.


Jangan terlibat dengan rekan yang suka cari masalah. Lebih baik kamu menjauh atau diam daripada kamu terlibat masalah yang membuat pusing saja. Pekerjaanmu sudah cukup menguras tenaga dan otak, jangan ditambah lagi dengan berselisih dengan rekan. Kamu bisa gila kalau kamu juga ikut berselisih dengan mereka. Fokus saja pada pekerjaanmu dan kamu akan baik-baik saja.

3. Menjadikan rekan kerja sebagai teman di luar pekerjaan.


Kalau bisa, jadikan rekan rerjamu sebagai temanmu di luar kantor. Sesekali pergilah untuk meluangkan waktu bersama mereka entah itu pergi makan atau nonton film bersama. Dengan menjadikannya temanmu, kamu akan merasa lebih nyaman berada di kantor karena kamu berada di dekat temanmu sendiri.

4. Tutupi ke-frustasi-an kamu.


Sekalipun kamu merasa sangat tertekan karena pekerjaan yang menumpuk, jangan sampai kamu memperlihatkan betapa frustasinya kamu. Tutupi itu dengan senyum dan bahasa tubuh yang positif. Jika kamu memperlihatkannya, maka rekanmu juga akan merasa terganggu dan menganggap kamu sedang dalam masalah sehingga mereka juga enggan mengajakmu ngobrol.

5. Melindungi fokusmu.


Bahkan gangguan kecil bisa menghancurkan konsentrasi yang besar. Jadi, jangan mudah terpengaruh dan akhirnya bisa membuatmu menjadi stres. Kamu harus bisa melindungi fokusmu dalam bekerja. Entah itu dengan mendengarkan musik atau mensilent handphone, kamu bisa melakukan apa saja untuk membuatmu nyaman dan fokus bekerja.

6. Membayangkan hasil yang terbaik dari pekerjaanmu.



Bayangkan bahwa kamu sudah bisa menyelesaikan pekerjaanmu dengan hasil yang baik. Kamu pasti akan merasa terpacu untuk bisa menjadikannya nyata. Karena bayangan itulah kamu mendapat suntikan semangat yang bisa membuatmu mood bekerja dan akhirnya bisa menyelesaikan pekerjaanmu yang banyak itu dengan baik.

7. Berpura-pura kamu sedang dalam mood yang baik sampai kamu lupa kamu sedang berpura-pura.


Setiap hari, berpura-puralah kamu sedang senag. Pasanglah senyum yang tidak pernah ada padamnya. Lakukan itu terus menerus sampai kamu lupa kamu sedang berpura-pura. Hanya itu yang bisa kamu lakukan untuk membuat dirimu sendiri menjadi postif dan bahagia. Kamu pasti bisa mengubah suasana hatimu yang buruk jika kamu mau mengusahakannya.

Sekalipun berat, cara supaya kamu merasa bahagia di kantor ini harus bisa dipraktekan, maka kamu akan menemukan kenyamanan dalam pekerjaanmu. Dengan kamu merasa nyaman, maka kamu bisa bahagia dan menganggap pekerjaanmu bukan hal yang memberatkan.

Jika kamu merasa bahagia di kantor, kamu pasti bisa menyelesaikan pekerjaanmu dengan baik dan mendapat hasil yang baik juga. Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah merasa bahagia di kantormu?

sumber : https://life.idntimes.com/career/stella/7-cara-sederhana-agar-kamu-merasa-bahagia-di-kantor-1/full

7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya

 
7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya
 Mengingat bahwa perkembangan retail di Indonesia semakin pesat berkembang, kebutuhan Gudang sebagai tempat stok dan persedian barang menjadi sangat lah penting bagi para Peritail saat ini. dan kali ini kami akan memberikan ulasan macam - macam Rak Gudang Heavy Duty serta keunggulannya guna mengenal lebih dalam rak yang anda butuhkan.
      Heavy Duty Racking adalah kategori penyimpanan skala besar dengan ukuran hingga 20.000 kg per unit / kolom. Kategori ini menyediakan berbagai macam sistem dan peralatan yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan penyimpanan.
   Berikut adalah 7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya :


1. SELEKTIF PALLET RACKING

7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya

    SPR (Selective Pallet Racking) adalah jenis rak yang paling umum digunakan sebagai sistem pergudangan. Sangat cocok untuk berbagai jenis barang dengan penempatan yang fleksibel. Rak dengan sistem seperti ini sangat efisien dan ekonomis. 

Berikut adalah keuntungan menggunakan SPR Sistem:
  1. 100% Selektivitas
  2. Cocok untuk operasi First In First Out (FIFO)*
  3. Visibilitas tinggi pada barang yang disimpan
  4. Lokasi multi produk

2. DOUBLE DEEP RACKING SYSTEM





DDR (Double Jauh Racking System) mirip dengan Selective Pallet. Perbedaannya adalah sistem ini dirancang untuk menyimpan dua baris standar Selective Pallet dari dua bagian belakang yang digabungkan.
Keuntungan menggunakan dua Racking Sistem:
  1. Meningkatkan kepadatan penyimpanan dan kapasitas hingga 30% lebih dari Selective Pallet
  2. Cocok untuk metode Last In First Out (LIFO)
  3. Konversi dari sistem selektif
  4. Tidak memerlukan banyak jenis yang sama dari palet

3. CANTILEVER RACKING SYSTEM

7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya

     CANTILEVER RACKING SYSTEM adalah rak gudang yang dirancang khusus untuk penyimpanan  barang dengan bermacam - macam bentuk serta panjang yang proporsional. Oleh karena itu desain rak dalam sistem ini dibentuk sesuai dengan ukuran dan bentuk barang tersebut. Dengan ini kita tidak akan lagi menemukan kendala yang biasa ditemukan ketika menggunakan Rak Konvesional.

Daftar produk yang cocok untuk sistem Cantilever:
  • Pipa, ban, tiang, tabung, bagian yang berongga
  • Kayu lapis, papan plester
  • karpet atau kain yang digulung

4. DRIVE IN RACKING SYSTEM


     Sistem Drive in Racking ini telah menjadi solusi penyimpanan untuk metode susunan blok yang mana barang produk tidak bisa di tempatkan di atas satu sama lain. Namun sistem DIR ini mampu mengoptimalkan ruang gudang dengan mengurangi luas lorong. Idealnya, sistem ini digunakan untuk menyimpan barang-barang sejenis dan tidak memiliki jadwal yang ketat untuk memuat barang - barang tersebut.

Keuntungan dari sistem DIR ini adalah :

  • Awet
  • Cocok untuk sistem Last In First Out  (LIFO) *
  • Cocok untuk penyimpanan skala besar

5. MULTI TIER RACKING SYSTEM

7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya

     MTR (Multi Tier Racking) Sistem adalah solusi terbaik untuk penyimpanan manual dalam ruang terbatas. Perancangan sistem ini memungkinkan kita untuk mengakses semua barang secara langsung. Sistem multi-Tier juga serbaguna dan fleksibel untuk semua barang dalam berbagai jenis ukuran dan berat. Selain itu, MTR sistem  mempunyai penyimpanan yang memaksimalkan ruang vertikal dan MTR pun menciptakan lorong dengan ketinggian yang berbeda yang dapat dicapai dengan menggunakan tangga.

6. STRUCTURAL STEEL PLATFORM


     SSP (Structural Steel Platform) adalah mezzanine* yang dibangun dengan balok besi berbentuk panjang, seperti I-Beam, RSC Beam, Hallow Part, dll Mirip dengan sistem multi Tier, ada banyak varian untuk lantai penghias dan Aksesori yang dapat ditambahkan ke desain SSP.

Berikut adalah dua keuntungan dari SSP:
  • Memiliki kolom luas di bawah platform
  • Disesuaikan untuk pembebanan lantai setinggi 1000kgs / m2.

7. DYNAMIC STORAGE RACKING SYSTEM

7 Jenis Rak Gudang Heavy Duty dan Keunggulannya

      DSR System akan mempermudah kita untuk meletakkan barang-barang secara cepat, dan untuk memonitor tanggal kadaluarsa produk. dan ini akan membantu kita memantau barang - barang yang memiliki tanggal kadaluarsa produk.
      
      DSR (Dynamic Storage Racking) System juga sering disebut sebagai Live Storage. Penyimpanan ini terdiri dari rak - rak gudang Terdiri dari beberapa sistem yang ditambahkan ke palet. Rak dengan rancangan seperti ini sangat cocok digunakan dengan palet, kontainer, atau kardus. dan sangat cocok pula untuk penyimpanan barang-barang yang mudah rusak, seperti makanan.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

footnote :
*FIFO merupakan singkatan dari First in first out atau dalam bahasa Indonesia, Pertama masuk pertama keluar yang berarti bahwa persediaan yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual.

*LIFO merupakan singkatan dari Last in first out atau dalam bahasa Indonesia, Terakhir masuk pertama keluar yang berarti bahwa persediaan yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual. Sejak tahun 1970-an, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat memilih untuk menggunakan sistem LIFO untuk mengurangi pajak pada saat terjadi inflasi.

*Mezzanine atau Entresol adalah lantai perantara antara lantai-lantai utama bangunan. Mezzanine berasal dari bahasa Italia “Mezzano” yang artinya “tengah”.

sumber : PT. Global Prima Sakti



Pekerjaan dan bisnis yang ada sekarang ini sungguh beragam. Banyaknya jenis pekerjaan dan bisnis yang bisa digeluti membuat orang berlomba-lomba untuk mengembangkan usaha mandiri mereka. Namun, sebenarnya kamu tak bisa sembarang terjun ke dalam dunia bisnis. Karena bukan untung yang didapatkan, namun kamu justru bakal merugi.

Ingin terjun ke dalam dunia bisnis? Mungkin sembilan usaha ini bisa dijadikan pilihan. Meski sering disepelekan, namun sebenarnya bisnis dan pekerjaan ini berpeluang cerah di masa depan. Apa saja?

1. Bisnis kuliner sehat


Semua orang sedang ingin bergaya hidup sehat sekarang ini. Padatnya pekerjaan yang dijalani membuat mereka tak lagi sempat memikirkan kandungan gizi dan nutrisi makanan yang masuk ke mulut. Hasilnya, mereka lebih senang mengonsumsi makanan cepat saji. Sebenarnya kamu bisa melihat peluang bisnis di sini. Kamu bisa menggeluti bisnis katering sehat. Bahkan, kamu bisa memfasilitasinya dengan memperhitungkan kalori yang perlu dikonsumsi demi mendapatkan berat badan ideal para konsumen. Dijamin deh, mereka pasti rela mengantre menjadi pelanggan tetapmu.

2. Camilan sehat


Selain makanan berat, makanan ringan juga tak bisa dipisahkan dari kehidupan kita setiap hari. Hampir setiap orang gemar makan kudapan di setiap suasana. Namun, lagi-lagi camilan yang masuk ke mulut justru tak menyehatkan dan bisa mengganggu kesehatan. Kamu bisa kok berkecimpung dalam bisnis camilan sehat. Entah itu smoothies buah, yogurt, hingga salad buah dan sayur yang dikemas dengan menarik.

3. Freelance writer


Profesi sebagai freelance writer sampai sekarang masih saja di pandang sebelah mata. Padahal, di masa depan nanti dunia digital akan makin berkembang. Bahkan, menjamurnya website juga akan membuat lowongan freelance writer kian besar. Kamu bahkan tak perlu pergi ke kantor. Uang bensin dan waktumu yang berharga tak akan terbuang.

Pendapatan yang kamu dapatkan biasanya berkisar antara 30.000 rupiah hingga 100.000 rupiah tiap artikelnya. Coba bayangkan jika dalam satu hari kamu bisa mengerjakan tiga artikel, maka berapa penghasilanmu tiap bulan? Menarik bukan?

4. Admin sosial media


Hobi menulis dan luwes dalam menyusun kata? Pekerjaan ini cocok buatmu! Sama seperti freelance writer, profesi ini juga tak mewajibkanmu untuk pergi ke kantor. Kamu bisa mengerjakannya dari mana saja berbekal gadget dan internet. Tugasmu hanyalah menjadi admin sosial media demi menarik minat para pembaca. Percaya deh, seiring berkembangnya dunia digital, profesi ini juga akan kian menjamur.

5. Freelance designer


Freelance designer juga akan mengantongi hasil yang lumayan tiap jobnya. Berkisar antara 100 ribu hingga satu juta rupiah. Kamu bisa mencari lowongan di website penyedia lowongan freelance designer. Bahkan, bisa dikatakan hampir semua lini akan membutuhkan jasamu. Kamu juga tak perlu pergi ke kantor karena bisa mengerjakannya darimana saja. Menarik kan?

6. Kursus online


Membuka kursus juga bisa dibilang bisnis yang menjanjikan. Kamu tak perlu repot keluar modal untuk bensin, karena kamu bisa melakukannya via online. Tentu saja para calon costumer juga akan tertarik. Kamu bisa menjual kemampuan dan ilmu yang dipunya. Mulai dari ilmu bahasa, bermain musik, hingga ilmu lainnya.

7. Traveling


Perlahan tapi pasti, traveling menjadi gaya hidup yang diadopsi oleh masyarakat masa kini. Kamu bisa melihat peluang menjanjikan di sini. Kamu bisa membuka usaha mandiri yang bergerak dalam bidang travel. Kamu dapat mengajak beberapa teman untuk mendirikan usaha bersama.

Mungkin kamu bisa merangkap sebagai guide sekaligus costumer service. Dan temanmu yang bergerak di bidang marketing. Percaya deh, bisnismu ini pasti cerah di masa depan.

8. Jasa persewaan kamera.


Beriringan dengan traveling, photography juga ikut naik daun. Terlebih lagi photography dengan kamera tertentu yang bisa dibawa traveling. Namun sayangnya kamera ini terbilang mahal dan tak banyak orang yang memilikinya. Kamu bisa kok berinvestasi untuk membeli 2-3 kamera. Kemudian kamu bisa menyewakannya dengan sistem per jam atau harian. Pastikan kamu menyewakannya di daerah wisata, karena dijamin banyak orang yang akan berbondong-bondong menggunakan jasamu.

9. Laundry


Mungkin laundry terkesan sepele, namun seiring dengan tingkat kesibukan yang makin menggila sebenarnya jasa di bidang laundry akan sangat dibutuhkan. Mereka yang tak lagi sempat menyuci dan menyeterika baju sendiri akan sangat membutuhkan jasa ini. Kamu bisa menawarkan jasamu di daerah kos mahasiswa hingga perumahan. Berikan juga diskon bagi 10 pelanggan pertama serta potongan harga lainnya.

Jadi bisnis mana yang akan kamu tekuni sekarang?


sumber : https://life.idntimes.com/career/pinka-wima/meski-kelihatan-gak-penting-tapi-9-pekerjaan-ini-menjamin-dapat-uang-banyak/full



Berpindah pekerjaan adalah hal yang wajar. Mungkin karena kamu merasa sudah tidak cocok dengan lingkungan kerja, tidak ada kenaikan gaji, atau ada peluang lain yang lebih menjanjikan. Namun, pastikan dulu bahwa kamu benar-benar sudah bulat dengan tekadmu untuk resign, jangan sampai kamu menyesal belakangan.

Nah, untuk membulatkan tekad, kamu bisa ajukan 8 pertanyaan ini pada diri sendiri. Apa saja ya kira-kira?

1. "Apakah kamu benar-benar sudah muak dengan pekerjaanmu atau sekadar bosan?"


Apa sih yang membuatmu ingin mengajukan resign? Apakah kamu benar-benar sudah muak dengan pekerjaan, emosi sesaat pada atasan dan rekan kerja, atau sekadar bosan saja? Kamu perlu menggali dan mencari tahu dulu apa alasan sebenarnya kamu ingin mengundurkan diri. Jangan hanya karena bosan dan emosi sesaat, lantas kamu memutuskan untuk hengkang.

2. "Apakah sistem di dalam perusahaan sudah tidak bisa diubah lagi dan kamu merasa dirugikan?"


Selain mencari tahu faktor dari dalam diri sendiri, kamu juga perlu menilai keadaan kantormu yang sekarang. Apakah selama ini kamu dirugikan dan sistem kantor tidak bisa diubah lagi? Kalau jawabannya iya, berarti keputusan untuk mengundurkan diri memang sudah tepat.

3. "Apakah selama ini kamu tidak mendapat apresiasi yang semestinya?"


Bekerja itu tidak semata hanya gaji saja, tapi apakah kamu merasa bahagia dengan pekerjaanmu yang sekarang? Apakah kamu mendapat apresiasi dari atasan ketika kamu berprestasi? Atau justru malah mendapat tekanan dan perilaku yang merendahkan? Jika ini yang kamu rasakan, maka kamu memang sebaiknya mengajukan resign secepatnya.

4. "Kamu yakin sudah menyerap semua ilmu dari perusahaanmu ini?"


Selain mendapat gaji bulanan, kamu juga harus mendapat ilmu baru dari pekerjaanmu ini. Pastikan skill-mu terasah dan wawasanmu makin luas setelah bekerja di kantormu yang sekarang. Jika memang masih belum semua ilmu terserap, tahan keinginanmu untuk resign ya.

5. "Sudah siap pindah ke lingkungan baru dan memulai segalanya dari 0?"


Memang rumput tetangga terlihat lebih hijau. Kamu bakal merasa kantor teman lebih asik, pekerjaannya lebih mudah, atau gajinya lebih tinggi. Tapi apa kamu benar-benar sudah pindah dan mulai segalanya dari 0. Jangan sampai setelah resign kamu justru menyadari bahwa perusahaanmu yang sekarang lebih enak daripada perusahaanmu nanti.

6. "Apa kamu yakin ada tempat lain yang membuatmu lebih bahagia daripada perusahaanmu yang sekarang?"


Apakah kamu yakin jika tempat kerjamu sekarang benar-benar membuatmu sengsara? Kamu yakin bisa mendapatkan tempat kerja yang lebih baik dan bisa membuatmu lebih bahagia? Jika iya, maka kamu sudah tepat mengajukan resign sekarang.

7. "Apakah kamu sudah mendapat pekerjaan selanjutnya? Jika iya, apakah lebih baik dari pekerjaan yang akan kamu tinggalkan ini?"


Jangan biarkan ego menguasaimu dan membuatmu bertindak tanpa pikir panjang. Jika ingin resign pastikan kamu sudah mendapat pekerjaan yang selanjutnya. Selain mengamankan kondisi perekonomian, sudah punya pekerjaan yang selanjutnya juga bakal membuatmu gak menyusahkan orang sekitar, terutama orangtua.

8. "Apa kamu yakin gak akan menyesal dengan pilihan resign ini?"


Apakah keputusanmu ini sudah bulat atau masih setengah-setengah? Kamu sudah benar-benar mantap untuk pindah tempat kerja? Jika jawabannya iya tanpa ada alasan yang membuatmu ragu, maka kamu boleh mengajukan pengunduran dirimu secepatnya.

Tambah bertekad untuk mengundurkan diri dari perusahaan atau justru malah ingin bertahan? Apapun keputusannya semoga kamu sukses selalu ya!


sumber : https://life.idntimes.com/career/pinka-wima/8-pertanyaan-yang-harus-ditanyakan-pada-diri-sendiri-sebelum-resign/full



Halo gengs.. Banyak cara yang dapat digunakan untuk memperingan pekerjaan kita atau sekedar melakukan hal berbeda dengan bahan yang ada disekitar, khususnya kantor. Kita dapat merapikan kabel menggunakan binder clip sampai membuat speaker murah meriah dari barang bekas. Seperti apa? Mari kita bahas 10 Lifehacks Asik yang bisa kamu lakukan di kantor :D

1. Merapikan kabel


Cara yang murah meriha untuk merapikan kabel yang berhamburan di atas meja kerja kamu gengs. Siapkab beberapa binder clips, sesuaikan dengan colokan kabelnya ya gengs :D

2. Tagging Kabel


Beri nama pada setiap kabel yang tercolok pada terminal kamu gengs. Kamu bisa menggunakan plester kertas untuk melakukan ini. Atau juga bisa menggunakan kertas dan sedikit lem gengs :D

3. Membersihkan keyboard dari debu



Tahukah kamu bahwa post it dapat membersihkan keyboard komputer atau laptop kamu gengs. Cukup tempelkan post it pada bagian yang ingin dibersihkan :D

4. Pelindung Kabel Charger


Sebagian kalian pasti punya pulpen yang memiliki per di dalamnya. Saat pulpen itu rusak atau habis tintanya, kalian bisa memakai per tadi untuk melindungi kabel charger smartphone kalian gengs :D

5. Merapikan Kabel


Ketika roll tisu sudah habis, pasti meninggalkan karton silinder kan gengs? Jangan dibuang dulu, karena kamu bisa memakainya untuk tempat kabel-kabel penting kamu punya gengs. Mulai dari kabel charger sama kabel RJ 45 :D

6. Colokan Charger


Ketika kalian mempunyai selotip yang memiliki motif bagus. Tiada salahnya kalian mencoba membuat kepala charger kalian menjadi lebih lookable seperti pada gambar di atas :D

7. Case HP


Ketika case kamu pecah atu retak, hal yang dapat kamu lakukan adalah menutupnya dengan selotip bermotif gengs. Carilah selotip bermotif yang sesuai dengan keingan kalian gengs . Setelah itu buatlah sebagus mungkin :D

8. Klip


Ingin membuat penyangga gadget dengan biaya yang santa murah? Ambillah sebuah klip kertas gengs dan buat sehingga membentuk sebuah penyangga seperti pada gambar:D

9. Binder Clip untuk earphone


Tidak ingin kabel earphone kamu terlilit secara misterius? Kamu bisa menggunakan 1 buah binder clips untuk merapikan kabel earphone kamu gengs :D

10. Mini Speaker


Dengan bermodalkan 2 gelas plastic dan sebuah karton bekas tisu toilet. Kamu bisa membuat mini speaker low budget gengs :D

Itulah 10 Lifehacks asik yang bisa kamu lakukan di kantor. Semoga lifehacks tadi dapat membantu meringankan masalah kalian ya gengs :D


sumber : https://dagelan.co/10-lifehacks-asik-yang-bisa-kamu-lakukan-di-kantor



"Bagaimana cara menjaga meja kantor agar tetap bersih dan rapi?"

Mungkin itu adalah pertanyaan yang sering muncul saat melihat meja kantor yang terlihat berantakan. Sangat penting bagi anda yang bekerja untuk melakukan hal tersebut. Meja kantor yang bersih dan rapi pasti akan membuat penggunanya merasa nyaman dan bersemangat mengerjakan tugasnya. Hal tersebut di karenakan pekerja hampir sebagian besar waktunya di habiskan di kantor, maka dari itu pekerja harus membuat senyaman mungkin tempat kerjanya agar betah dan menikmati pekerjaannya. Berikut akan kami jawab pertanyaan tersebut.

1. Mulailah dari meja itu sendiri, kembali ke tujuan anda memiliki meja kantor. Jika dipakai hanya untuk mengecek tagihan-tagihan telepon atau listrik, maka tidak membutuhkan meja yang terlalu besar. Namun jika anda seorang desainer, gunakanlah meja yang besar serta memiliki laci penyimpanan file, kertas, dan pengarsipan.



2. Mengatur berkas-berkas di atas meja, pastikan anda selalu merapikan dan membersihkan berkas-berkas yang ada di meja. Jangan biarkan menumpuk, karena itu akan menyulitkan anda menemukan berkas yang di butuhkan. Simpanlah berkas-berkas anda ke dalam lemari atau laci.



3. Membuang sampah pada tempatnya, kadang-kadang kita menyepelekan sampah kecil seperti bungkusan permen, plastik makanan ringan, guntingan kertas dan barang kecil lainnya untuk di taruh di atas meja. Anda menganggapnya itu bukan hal penting karena hanya sampah kecil. Tetapi jika anda terus menerus melakukan hal tersebut, maka itu akan menjadi kebiasaan yang buruk dan dapat membuat tumpukan-tumpukan sampah di atas meja. Mulailah dari sekarang untuk selalu membuang sampah pada tempatnya walaupun sekecel apapun itu.



4. Kembalikan barang ke tempat semula, seringkali kita lupa menggunakan suatu barang ketika dalam keadaan yang terburu-buru. Menaruhnya sembarangan setelah anda selesai memakainya. Hilangkan lah kebiasaan tersebut karena itu akan menyulitkan anda saat ingin memakainya lagi barang tersebut. Jika anda mengambil sebuah file dalam laci, maka kembalikan lagi file tersebut ke dalam laci agar anda mudah mencarinya. Jadi biasakan lah sifat disiplin dalam diri anda agar mendapatkan meja kantor yang selalu bersih dan rapi.



5. Bereskan meja setelah selesai kerja, biasakan diri anda menyisihkan waktu 10-15 menit setelah anda bekerja untuk membersihkan dan merapikan meja kantor anda yang seharian itu anda gunakan. Jangan biarakan dokumen-dokumen untuk esok hari menumpuk di atas meja kantor, karena itu akan membuat anda tidak bersemangat lagi mengerjakan tugas setelah melihat tumpukan dokumen tersebut.



6. Menyediakan kotak pensil, sebagian besar karyawan menaruh pensil, pulpen, stapler dan alat tulis lainnya secara sembarangan di atas meja. Meja kantor anda di hiasi oleh alat-alat tulis tersebut. Hal tersebut dapat membuat meja kantor anda terlihat sangat berantakan, maka dari itu sediakan kotak pensil untuk menaruh semua alat-alat tulis tersebut agar tetap rapi.



7. Menaruh benda favorit di meja, dengan menambahkan benda-benda yang mempunyai nilai emosional merupakan salah satu cara agar kita betah dan nyaman berlama-lama di depan laptop/komputer. Anda bisa menaruh foto keluarga, pajangan, bunga atau benda lain kesayangan anda di atas meja kantor. Jika anda sedang suntuk ketika melakukan tugas, anda bisa beristirahat sejenak untuk memandangi foto keluarga sebagai penyemangat kerja.


sumber : http://www.kompasiana.com/sherlinahuang/7-cara-menjaga-agar-meja-kantor-tetap-bersih-dan-rapi_55547d6273977331149054cb



Produk yang sangat berkualitas dan harga yang mungkin terjangkau, apapun itu pasti akan diburu oleh konsumen. Terkadang kita berpikir bahwa berbisnis sebenarnya adalah hal yang mudah dan sederhana saja. Jual produk/jasa kemudian bersaing harga, ya itulah sebuah bisnis yang dipikirkan orang-orang awam. Padahal lebih dari itu, sebuah bisnis akan sukses dijalankan jika kesemuanya berkesinambungan.

Salah satu saja ada yang kurang beres berpeluang besar untuk menghambat kesuksesan. Ya, dalam artikel kali ini kami akan mencoba memberikan peringatan bagi Anda tentang beberapa hal sepele yang kurang diperhatikan tetapi justru berpotensi menghambat jalan kesuksesan. Ada banyak wirausahawan diluar sana yang sudah merasakan efek tindakan sepele dan tidak dinyana ternyata membuat hancur bisnisnya. Berikut ulasan selengkapnya:

1. Pengeluaran yang Tidak Perlu


Salah satu penyebab sepele bisnis kurang berkembang adalah seringnya seorang wirausahawan mengeluarkan uang yang sebenarnya tidak perlu. Sebagai contoh adalah saat bisnis Anda masih belum stabil tetapi Anda terlalu sering pergi makan diluar baik di café atau resto. Tentu ini bukan langkah penghematan, dan bisa mengganggu kondisi finansial Anda.

Padahal Anda bisa saja lebih berhemat dengan makan di rumah saja. Atau sebagai contoh lain adalah pembelian barang-barang yang juga tidak terlalu dibutuhkan mendesak dan bukan barang penting sekali. Anda bisa menundanya sampai kondisi keuangan bisa benar-benar stabil.

2. Kurang Komunikatif dengan Klien


Anda bukan seorang robot atau mesin bisnis, yang hanya menjual produk, menerima uang dan sudah selesai. Selanjutnya tidak ada interaksi lebih lanjut dengan para klien. Pantaskah seorang pebisnis sejati melakukan seperti diatas?  Tentu tidak, ingat para klien adalah manusia dan Anda juga bukan mesin. Pastikan Anda lebih komunikatif lagi dengan klien atau pembeli. Tanyakan bagaimana kabar mereka dan pastikan Anda juga menanyakan bagaimana produk yang dibeli. Apakah sudah memuaskan ataukah ada kekurangan?

Pertahankan bila produk/jasa Anda memuaskan dan perbaiki bila ada kekurangan. Jalin komunikasi dengan baik atau Anda akan kehilangan mereka yang berpotensi beralih ke pelanggan lain. Jika berbisnis hanya menyediakan barang dan menerima uang, Anda seperti mesin minuman kaleng otomatis yang sering ditemui di area publik.

3. Hati-hati Dengan Tawaran Uang


Khususnya untuk usaha kecil menengah paling sering berpotensi untuk ditawari kredit dari perusahaan-perusahaan finance. Ada banyak kedoknya, seperti bank harian, kredit mingguan, bulanan sampai ada yang menggunakan nama koperasi. Pencairan dana yang lebih cepat tentu ada ‘efek sampingnya’, yakni bunga pengembalian yang begitu besar.

Jika memang tidak membutuhkan atau tidak ada kebutuhan mendesak sekali, Anda tidak perlu tergiur dengan penawaran mereka. Tentu Anda malas setiap hari didatangi petugas bank harian untuk ditagih. Banyak pelaku UKM yang akhirnya ‘macet’ gara-gara terbelit dengan tagihan kredit semacam itu.

4. Sesuatu yang Membuat Pembeli Enggan Datang


Kami akan memberikan salah satu contoh kasus, yakni tentang bisnis distro (distribution outlet). Bisnis ini identik dengan anak muda, dan hampir kebanyakan distro juga menjadi tempat tongkrongan atau tempat berkumpul yang asyik, khususnya anak laki-laki. Kemudian ada seorang calon pembeli perempuan yang ingin membeli tetapi enggan datang karena didepan distro terlalu ramai. Takut digoda atau terjadi hal lain.

Tentu ini adalah hal sepele, tetapi sebagai pemilik distro Anda harus segera membereskan permasalahan ini. Cobalah untuk membuat toko Anda nyaman, karena kenyamanan benar-benar mempengaruhi ramai atau tidaknya klien. Perhatikan juga soal kebersihan, bau yang tidak sedap atau fasilitas tempat duduk. Hal ini sungguh sepele dan sebaiknya harus Anda hindari.

5. Perbuatan Anda Kurang Berkenan


Jadilah seorang pebisnis yang taat pada norma hukum dan peraturan agama. Anda boleh saja memiliki modal besar dan tempat yang strategi untuk berbisnis, tetapi jika tingkah laku Anda kurang berkenan pastinya mempengaruhi perkembangan usaha yang sedang dijalankan.

Mungkin contoh kasus adalah seorang pemilik usaha yang perbuatan diluar sana tidak terpuji, seperti suka berkelahi, suka berbohong, atau bermain wanita. Ada saja orang yang berpikir untuk malas membeli produk/jasa ditempat Anda bila mengetahui perbuatan Anda yang kurang terpuji diluar sana. Sangat sepele tetapi berdampak besar.


sumber : http://tulisbaca.com/5-hal-sepele-yang-mempengaruhi-kesuksesan-sebuah-bisnis/



Anda seorang pedagang offline yang ingin mencoba dagang secara online?

Apabila jawabannya ya, maka anda harus tahu 'tempat-tempat' yang bisa digunakan untuk 'menggelar' dagangan anda.

Di sini akan dibahas mengenai 5 'tempat' yang paling direkomendasikan untuk berdagang secara online. Anda bisa berdagang di salah satu, atau semua tempat yang akan dijelaskan di bawah ini!

Lalu, apa saja tempat berdagang online yang dimaksud?

Ini dia jawabannya!

1. Toko online sendiri


Tempat yang satu ini yang paling direkomendasikan untuk anda yang ingin dagang secara online. Dengan memiliki toko online sendiri, maka anda memiliki 'lapak' sendiri -- tanpa bergantung dengan pihak lain, seperti situs marketplace, situs media sosial dan lain-lain. Dengan begitu, anda bebas berkreasi tanpa terikat dengan aturan / rule dari situs lain -- karena anda mandiri dan berdiri sendiri.

Ada banyak platform yang bisa digunakan untuk membangun toko online. Dua diantaranya yang paling populer adalah toko online berbasis Wordpress dan toko online berbasis Blogspot.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang toko online berbasis Wordpress, silahkan baca:

Cara membuat toko online berbasis Wordpress, simpel banget!

Sedangkan untuk toko online berbasis Blogspot, kami membuka jasa pembuatan toko online tersebut dengan harga yang sangat murah. Silahkan baca di:

Jasa pembuatan toko online Blogspot, cuma Rp 30.000, bonus 1 akun Tokopedia


2. Media sosial


Apabila anda tidak memiliki kemampuan dan biaya untuk membangun toko online sendiri, alternatif yang paling direkomendasikan untuk anda adalah berjualan online melalui media sosial.



Salah satu media sosial yang paling ampuh untuk berjualan online adalah Facebook. Seperti diketahui, Facebook merupakan media sosial terbesar di dunia saat ini. Tercatat ada lebih dari 1,3 miliar pengguna aktif Facebook yang tersebar di seluruh dunia. Tentunya jumlah tersebut sangat potensial untuk dijadikan 'lahan' berjualan bagi para pedagang online seperti anda.


3. Media chatting


Tempat yang ketiga ini juga sangat direkomendasikan bagi mereka yang tak mampu membangun toko online sendiri. Hampir mirip dengan media sosial, media chatting juga sangat direkomendasikan untuk berjualan online. Biasanya berjualan via media chatting sifatnya sangatlah serius -- alias calon pembeli yang didapat kemungkinan besar akan benar-benar membeli.

Terdapat beberapa media chatting yang bisa anda gunakan untuk dagang secara online, seperti BlackBerry Messenger (BBM), WhatsApp (WA), LINE, Snapchat, Telegram dan lain sebagainya.


4. Situs marketplace


Tempat yang keempat ini juga alternatif yang sangat bagus untuk 'menggelar' dagangan secara online. Di situs marketplace, anda akan 'numpang' membuka toko (Tokopedia) atau menggelar lapak (Bukalapak), dan pembeli akan membeli melalui situs marketplace tersebut. Untuk transaksi pembayaran -- akan sangat aman, karena dihandle oleh rekening bersama milik situs marketplace tersebut.


5. Forum jual beli online


Hampir sama dengan situs marketplace, situs forum jual beli juga menjadi 'penengah' antara pedagang dengan pembeli online. Apabila anda ingin berdagang secara online, anda bisa 'numpang' membuka lapak di forum-forum yang menyediakan fitur jual beli. Untuk produk fisik, anda bisa berjualan di FJB (Forum Jual Beli) Kaskus. Untuk produk nonfisik, anda bisa berjualan di Forum Trade di Ads.id.


Itulah dia beberapa 'tempat' yang sangat direkomendasikan bagi anda yang ingin berdagang secara online. Anda bisa mencoba salah satu, atau mengkombinasikan beberapa tempat berjualan online di atas, semua terserah anda. Semakin banyak 'tempat jualan' yang anda gunakan, semakin banyak potensi calon pembeli yang akan anda dapatkan.

Ayo, segera mulai bisnis anda!

sumber : http://www.onlenpedia.com/2016/08/5-tempat-yang-paling-direkomendasikan.html



Usaha yang menjanjikan keuntungan yang bagus dan konsisten merupakan usaha yang diidam-idamkan banyak orang. Hanya saja, ada masa di mana suatu usaha tidak akan menjanjikan lagi karena sesuatu hal.

Lantas, apa yang menyebabkan suatu usaha menjadi tidak menjanjikan lagi?

Jawabannya, bisa dilihat pada 3 penyebab di bawah ini!

1. Kompetitor / pesaing yang terus bertambah


Semakin menjanjikan suatu usaha, maka ada faktor eksternal yang membuat usaha tersebut menjadi tidak menjanjikan lagi, yaitu bertambahnya pesaing / kompetitor. Karena usaha tersebut menjanjikan, maka hal itu menjadi 'magnet' tersendiri bagi banyak orang untuk menjalankan usaha yang sama.

Dengan semakin banyaknya kompetitor, maka berefek pada omset yang akan semakin 'terbagi'. Selain 'rezeki yang terbagi', persaingan juga bisa menimbulkan turunnya harga pasar yang bisa saja sangat ekstrim. Apabila hal ini benar-benar terjadi, maka keuntungan per penjualan yang sukses akan semakin sedikit -- lantaran harga jual yang teramat rendah.


2. Menurunnya kualitas produk


Kalau poin pertama dikarenakan faktor eksternal, maka poin kedua ini dikarenakan faktor internal dari anda sendiri.



Seiring waktu berjalan, entah karena jenuh dan bosan -- bisa saja produk / jasa yang anda jual menurun kualitasnya. Hal inilah yang bisa dimanfaatkan kompetitor yang terus menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas produk / jasa yang mereka jual.

Apabila hal ini terus terjadi dan anda mengabaikannya, maka siap-siap anda akan ditinggalkan pelanggan anda, dan akhirnya mereka 'berlabuh' pada kompetitor anda. Alhasil, usaha yang awalnya menjanjikan -- berubah 180 derajat menjadi tak menjanjikan lantaran kesalahan anda sendiri.


3. Si pebisnis terlalu cepat puas (malas berinovasi dan berekspansi)


Senada dengan poin kedua, poin ketiga ini juga merupakan faktor internal dari anda sendiri. Ketika anda berada 'di atas angin' berkat usaha anda yang menjanjikan, janganlah cepat puas dengan pencapaian yang anda dapat. Apabila anda merasa puas, maka anda akan jumawa dan malas untuk berinovasi + berekspansi. Apabila anda mengabaikan inovasi dan ekspansi, maka siap-siap bisnis anda akan dilampaui kompetitor anda.

Hal itu pula yang menimpa Nokia yang terlalu jumawa dan meremehkan kompetitornya, dan malas berinovasi. Mereka merasa di atas angin dan yakin kalau kesuksesan yang mereka capai akan 'abadi'. Hasilnya, merk yang selama ini mereka remehkan (Samsung), akhirnya kini jauh melampaui mereka.

Hidup itu seperti roda yang berputar, kadang di atas, kadang di bawah. Kesalahan fatal yang kita lakukan adalah ketika berada di atas, kita menjadi sombong, jumawa, gaya hidup boros, meremehkan orang lain, dan tidak memikirkan kemungkinan terburuk yakni kebangkrutan. Seandainya selagi di atas kita tetap rendah hati, maka ketika jatuh -- kita sudah siap dengan kehidupan yang berubah drastis. Apalagi kalau kita terbiasa hidup sederhana dan bergaya hidup hemat, maka ketika terpuruk -- kita masih bisa hidup dengan seadanya dan memanfaatkan sisa uang yang ada.

Maka dari itu, ketika bisnis anda sedang bagus, lakukanlah inovasi dan ekspansi, dan jagalah gaya hidup anda agar tetap sederhana dan hemat. Niscaya, kekayaan anda akan tetap terjaga berkat kebiasaan positif tersebut, dan meskipun jatuh -- anda tidak akan terlalu terpuruk.

Semoga bermanfaat!


sumber : http://www.onlenpedia.com/2017/04/usaha-yang-menjanjikan-tidak-selamanya.html



Ketika anda memiliki niat kuat untuk memulai usaha namun terkendala modal, maka muncul-lah pikiran untuk melakukan 'jalan pintas'. Adapun 'Jalan pintas' yang dimaksud adalah dengan berhutang alias mengajukan pinjaman -- guna dijadikan modal usaha anda.

Menurut pandangan admin, berhutang merupakan cara yang sangat tidak dianjurkan untuk memulai usaha. 'Pondasi' bisnis anda akan sangat lemah -- apabila 'ditopang' oleh modal yang berasal dari hutang.

Masih tak percaya?

Apabila anda masih ingin mengajukan pinjaman untuk modal usaha, sepertinya anda harus membaca 3 hal berikut ini. Di sini akan dipaparkan tentang 3 hal yang memperkuat argumen admin -- bahwa JANGAN BERHUTANG apabila ingin memulai usaha. Silahkan anda simak dan resapi 3 hal yang akan dipaparkan di bawah ini!

1. Yang namanya bisnis memiliki 2 kemungkinan (berhasil atau gagal)


Memiliki keyakinan untuk 100% sukses adalah hal yang bagus. Namun, apabila keyakinan tersebut dijadikan 'dalih' sekaligus 'senjata' untuk 'meyakinkan diri' dalam mengajukan hutang, maka lebih baik anda segera 'bangun dari tidur anda'.

Ketika anda memilih 'jalan pintas' untuk berhutang (sebagai modal usaha), maka anda sudah tergolong sebagai sosok yang sombong.

Kenapa disebut sombong?

Karena anda terlalu yakin dengan visi anda bahwa bisnis anda PASTI sukses.

Ketahuilah, dalam menjalankan bisnis -- kemungkinan hasilnya tidak hanya satu -- melainkan 2 kemungkinan, yakni SUKSES atau GAGAL. Jangan lupa, yang menjadi penentu keberhasilan anda adalah TUHAN, bukan khayalan anda sendiri.

Bayangkan, kalau bisnis anda GAGAL dan anda harus membayar 'hutang modal' yang menjadi kewajiban anda. Maka anda akan 'jatuh + tertimpa tangga pula'. Sudah bangkrut, harus bayar hutang pula.

Admin sendiri memiliki prinsip untuk menghindari yang namanya hutang. Apabila dikaitkan dengan menjalankan usaha, admin lebih memilih menjalankan usaha yang efisien dari segi modal (baca: menjalankan bisnis dari nol), meskipun harus bersusah payah merintisnya.

Admin tidak mau terjebak pada mental sebagian besar pebisnis yang 'mau berbisnis asalkan modalnya banyak -- meskipun dengan berhutang'. Prinsip admin, dalam memulai bisnis -- kalau bisa harus efisien, hemat, biaya minim, hasil maksimal, dan kalau gagal tidak rugi-rugi amat.


2. Jangankan berkembang, survive saja sulit apabila terlilit hutang


Menjalankan usaha dengan modal yang didapat dari utang, tentu perlu kalkulasi yang bagus. Yang namanya memulai usaha, tujuan pertama kita adalah survive alias bertahan hidup. Polanya adalah seperti di bawah ini:



Survive (merintis) ---> berhasil ---> konsisten (stabil) ---> berhasil ---> bertumbuh (ekspansi).

Nah, apabila anda menjalankan bisnis dengan modal berupa hutang, maka anda akan kesulitan untuk bertahan di fase yang pertama -- yaitu survive. Yang namanya bisnis awal (permulaan), tentu produk / jasa / layanan yang anda jual tidak langsung laku. Ada banyak tahapan yang harus anda lalui, dan itu mengharuskan anda untuk terus survive.

Menurut admin, harus survive saja kita sudah susah payah, belum lagi harus membayar hutang / kewajiban bulanan yang harus kita bayar. Apabila telat, maka 'bunga pun akan berkembang' dari waktu ke waktu. Semakin lama telat, maka 'bunga yang berkembang akan terus beranak cucu'.

Sedikit pandangan mengenai 'orang yang mengambil keuntungan' dari yang namanya hutang (umumnya yaitu perbankan). Tidakkah mengherankan kalau di Indonesia banyak bank yang berdiri, namun semuanya bisa terus eksis alias tidak ada yang rugi?

Jawabannya karena bisnis mereka -- yakni 'menggandakan uang' dengan meminjamkan 'uang berbunga' sangatlah 'menjanjikan'.

Maka dari itu lembaga-lembaga keuangan akan berusaha semaksimal mungkin untuk 'menggaet' debitur (orang-orang yang berhutang), karena mereka-lah 'mangsa empuk' untuk 'penggandaan uang' tersebut. Apabila mereka tak bisa bayar (kredit macet), toh ada 'senjata pamungkas' yakni penyitaan jaminan berupa aset milik debitur.

Salah satu faktor yang membuat anda begitu mudah dalam mendapatkan hutang adalah karena prosesnya yang semakin mudah, iming-iming bunganya yang kecil, dan lain sebagainya. Belum lagi mental mayoritas masyarakat Indonesia yang 'serba instan' (termasuk 'ingin instan' dalam mendapatkan modal), membuat perbankan semakin berjaya.


3. Apakah enak menjalankan usaha dengan 'bayang-bayang' kewajiban yang harus dibayar?


Paling enak menjalankan usaha itu tanpa adanya hal-hal lain di luar usaha yang harus dipikirkan. Jadi, anda bisa fokus menjalankan usaha anda tanpa dibayang-bayangi rasa takut akan 'sesuatu'.

Apabila anda menjalankan usaha dengan modal dari pinjaman, maka anda akan dibayang-bayangi oleh kewajiban untuk mengangsur pinjaman tersebut (plus bunganya). Lain halnya kalau usaha anda ditopang oleh dana investor, maka 'bayang-bayang ketakutan' tak sebesar modal dari hutang.

Apakah enak menjalankan bisnis dengan dibayang-bayangi kewajiban membayar hutang?

Kalau menurut pendapat admin, menjalankan usaha haruslah tanpa beban agar bisa fokus. Apabila menjalankan usaha dengan modal berupa hutang, maka selalu ada bayang-bayang ketakutan kalau-kalau tak bisa membayar hutang. Seandainya hal itu benar-benar terjadi, maka habislah sudah!

Admin sangat anti dengan yang namanya berhutang, kalau pilihannya antara 'menjalankan bisnis atau tidak'. Menurut admin, berhutang TERPAKSA dilakukan kalau pilihannya antara 'hidup atau mati'.

Berhutang untuk menjalankan usaha memang marak terjadi. Selain karena kemudahan prosesnya, program pinjaman akhir-akhir ini penuh dengan iming-iming bunga kecil dan kelebihan lainnya. Namun dibalik iming-iming tersebut, terdapat 'sisi gelap' yang sangat merugikan debitur. Tapi kalau 'sisi gelap' tersebut dilihat dari sudut pandang si peminjam uang, itu merupakan 'lahan empuk' yang menggiurkan.

Apakah anda sudah paham?

Kalau belum paham juga, silahkan tetap keukeuh dengan keyakinan anda untuk berhutang. Toh, bisnis yang anda jalankan juga PASTI sukses (menurut khayalan anda), dan anda pasti bisa melunasi hutang tersebut.

sumber : http://www.onlenpedia.com/2017/05/jangan-memulai-usaha-dengan-berhutang.html



Hidup adalah pilihan, dan kita pun harus memilih yang mana yang terbaik untuk hidup kita.

Bicara soal pilihan hidup, salah satu yang harus kita pilih adalah dalam hal mencari uang, apakah kita memilih jadi karyawan, atau jadi bos. Namun pada tulisan kali ini pilihannya 'sedikit dirubah', yakni "Lebih memilih menjadi karyawan dengan jabatan yang tinggi, atau menjadi bos di usaha yang kecil?"

Kalau pertanyaan di atas ditujukan kepada anda, manakah yang akan anda pilih?

Pilih jadi 'karyawan besar' atau 'bos kecil'?

Hidup adalah pilihan, termasuk dalam hal mencari uang. Ketika anda dihadapkan pada 2 pilihan, yakni menjadi 'karyawan besar' atau menjadi 'bos kecil' -- yang manakah yang akan anda pilih?

Sebenarnya jawaban dari pertanyaan di atas relatif, alias tidak semua orang memilih pilihan yang pertama, dan tak semua orang memilih pilihan yang kedua. Hal itu dikarenakan tiap orang memiliki mental dan visi yang berbeda-beda.



Apabila seseorang memiliki mental 'main aman', maka menjadi 'karyawan besar' adalah pilihan yang paling mungkin. Dengan menjadi 'karyawan besar', maka gaji pun besar. Namun, dia harus siap menghadapi tekanan kerja, target kerja, persaingan antar karyawan, waktu kerja yang kadang bisa lembur, dan lain sebagainya.

Tapi ya itu tadi, seberat-beratnya tekanan kerja, mereka memiliki 'kepastian' dalam hal penghasilan. Setidaknya tiap awal bulan, gaji akan masuk ke rekening mereka, dan segalanya berjalan dengan stabil.

Lantas, bagaimana dengan pilihan kedua ('bos kecil')?

Orang-orang yang memilih menjadi 'bos di usaha yang kecil' ketimbang menjadi 'karyawan dengan jabatan yang tinggi' biasanya tergolong orang yang tidak suka tekanan kerja, namun berani memulai segalanya dari nol. Ya, pebisnis kecil harus siap dengan segala resiko dalam memulai bisnisnya, yakni harus siap merintis, harus siap tanpa adanya kepastian dari segi penghasilan, harus siap kerja siang malam, harus siap gagal, dan lain sebagainya.

Namun, dibalik segala kesulitan tersebut, mereka memiliki visi dan keyakinan bahwa usaha yang mereka rintis tak selamanya berstatus 'usaha kecil'. Mereka yakin bahwa usahanya akan terus bertumbuh hingga menjadi besar. Mereka yakin suatu saat mereka bisa mempekerjakan karyawan, dan mereka tinggal 'menunggu setoran'. Mereka yakin kalau mereka bakal merasakan yang namanya passive income. Dan yang terpenting, mereka-mereka ini begitu mencintai yang namanya TANTANGAN!

Itulah dia gambaran yang teramat singkat, mengenai pilihan 'menjadi karyawan dengan jabatan yang tinggi', atau menjadi 'bos di usaha yang kecil'.

Setelah menyimak gambaran di atas, manakah yang akan anda pilih? Jadi 'karyawan besar', atau 'bos kecil'?

Silahkan berikan jawaban anda di kolom komentar! Ingat, apapun pilihan anda -- itu sama-sama baik. Keduanya sama-sama bertujuan untuk mencari uang/rezeki, dan itu lebih baik ketimbang menjadi pengangguran yang pemalas :).

Salam sukses!

sumber : http://www.onlenpedia.com/2016/12/pilih-mana-jadi-karyawan-dengan-jabatan.html



Anda seorang yang tengah merintis bisnis?

Apabila ya, maka anda (mungkin) saat ini tengah berada di tahapan 'proses' untuk mencapai suatu 'hasil'.

Banyak dari mereka yang memulai sesuatu bisnis -- ingin cepat mendapatkan hasil dan mengabaikan sebuah proses. Padahal sebenarnya 'proses' itu jauh lebih bernilai ketimbang 'hasil'.

Mengapa bisa demikian?

Jawabannya bisa dilihat pada 3 hal berikut ini.

Apa sajakah 3 hal yang dimaksud?

1. Perjuangan membuat segalanya lebih hidup


Pernahkah anda merasakan hidup yang membosankan?

Apabila pernah, itulah indikasi bahwa anda tak memiliki tujuan hidup, atau tidak ada goal dalam hidup anda.

Ketika tidak punya tujuan hidup, maka hidup terasa hampa, basi, dan suka mikir yang tidak-tidak. Saat itulah, orang-orang 'berpotensi' terjerumus ke hal-hal yang negatif, seperti n*rkoba, mir*s, s*x bebas, dan lain sebagainya -- lantaran ingin 'mengisi' hidup mereka yang serba boring.



Maka dari itu, milikilah kesibukan dalam bentuk 'proses merintis kesuksesan'. Dengan diisi kesibukan, maka hidup anda akan lebih positif dan memiliki tujuan yang jelas.


2. Proses bisa menciptakan inovasi yang tak terduga


"Semakin panjang proses yang dijalani, semakin banyak inovasi yang akan tercipta."

Ya, hal itu benar adanya!

Ketika proses semakin lama, banyak kesalahan yang terjadi -- banyak pula inovasi yang tercipta. Bukan tidak mungkin, tujuan awal (yang biasa saja) akan 'berevolusi' menjadi tujuan (yang lebih besar) -- lantaran adanya inovasi 'di tengah jalan'. Semua itu karena 'potensi' dari 'proses' -- yang berpeluang menciptakan banyak 'penemuan baru' yang tak terduga.


3. Ketika berhasil, kenangan ketika berjuang -- akan terasa sangat indah


Di sinilah letak 'proses perjuangan' terasa sangat berharga. Semakin lama proses berlangsung, dan semakin 'menyiksa' perjuangan yang harus dilalui -- maka semakin indah 'rasa' kesuksesan yang dicapai (ketika berhasil). Selain itu, kenangan akan proses perjuangan yang tak kenal lelah -- akan menjadi 'cerita indah' bagi anak dan cucu kita -- ketika kita sukses.

Maka dari itu, seberat-beratnya proses yang dilalui hari ini, nikmatilah setiap momennya -- karena bisa jadi hari ini adalah 'hari yang penuh sejarah' -- yang akan selalu dikenang di masa yang akan datang.

Itulah dia 3 hal yang menjelaskan kenapa 'proses' itu jauh lebih berharga, bernilai, dan berkesan ketimbang 'hasil'. Ketika kita berada dalam 'proses perjuangan', maka kita akan memiliki tujuan yang jelas dan harus dicapai. Dan apabila semua itu bisa tercapai, maka 'proses' yang telah lewat -- akan menjadi 'cerita indah yang tak akan terlupakan'.

Ayo, hargailah setiap proses yang kita lalui, nikmatilah setiap momennya, dan teruslah memiliki tujuan yang jelas -- dalam mengarungi kehidupan!

Semoga bermanfaat!


sumber : http://www.onlenpedia.com/2016/10/3-hal-yang-membuat-proses-lebih.html


Lesunya perekonomian saat ini -- harusnya bisa menjadi pendorong agar segera memulai bisnis.

Kenapa harus memulai bisnis?

Tujuannya, yaitu untuk antisipasi kalau-kalau suatu saat terkena PHK. Atau bisnis juga bisa dijadikan sebagai penghasilan sampingan, jadi kerja sambil menjalankan bisnis, agar kita bisa 'bertahan' di tengah harga-harga barang yang terus melonjak.

Bicara soal memulai bisnis, terkadang ada saja hal-hal yang membuat kita ragu dalam memulai bisnis, sehingga bisnis tak kunjung dijalankan. Istilahnya adalah 'kalah sebelum berperang'.

Berkenaan dengan hal di atas, di artikel ini kami akan merangkum 3 hal yang umumnya menjadi penyebab keraguan orang-orang dalam memulai bisnis.

Apa sajakah itu?

1. Minimnya modal


Inilah penyebab utama kenapa orang-orang tidak kunjung menjalankan bisnis. Minimnya modal menjadi alasan (baca: 'dalih') mereka sehingga tidak bisa memulai bisnis. Padahal kendalanya bukan di sana, melainkan ada pada KOMITMEN!

Apabila komitmen masih kurang mantap, maka ada saja yang dijadikan alasan yang membuat bisnis tak kunjung dijalankan. Padahal kalau KOMITMENNYA (untuk berbisnis) mantap, maka minimnya modal bukan halangan lagi.

Ada banyak cara untuk bisa mendapatkan modal, yakni dengan:

- menabung
- meminjam uang dari kerabat (usahakan tanpa bunga)
- melalui koperasi
- meminjam di bank syariah
- dan lain-lain.

Sebenarnya, ada juga bisnis yang bisa dijalankan dengan modal minim, jadi tak harus menunggu banyak modal baru memulai bisnis. Contoh-contohnya yaitu:



- jualan gorengan
- jualan pulsa
- bisnis online
- bisnis perantara (makelar) properti
dan lain-lain.

2. Takut gagal


Penyebab selanjutnya adalah, ketakutan (baca: 'phobia') dengan yang namanya kegagalan.

Memang betul, kegagalan adalah hal yang sangat menyesakkan, dan tentunya dihindari semua orang. Namun, dibalik kegagalan sebenarnya banyak 'ilmu dan inovasi baru' yang kita dapatkan. Dengan kegagalan, kita bisa belajar banyak hal, dan bisa menjadi bahan koreksi untuk langkah selanjutnya.

Selain itu, setiap orang pasti memiliki 'jatah gagal' nya masing-masing. Alangkah baiknya gagal di awal, kemudian sukses. Daripada bisnis sukses di awal, namun kemudian jatuh.

Jadi, dapat disimpulkan kalau kegagalan bukanlah hal yang harus ditakuti. Anggap saja kegagalan adalah sebuah KEHARUSAN dalam berbisnis, agar anda siap menerimanya kapan saja.


3. Terbiasa hidup 'stabil'


Yang namanya kebiasaan memang sulit untuk dirubah. Sebagai contoh, ketika anda terbiasa hidup 'stabil' sebagai karyawan, di mana gaji selalu dibayar dengan rutin tiap akhir bulan, dan kerja pun normal 'pergi-pagi pulang-sore' -- ketika anda mulai merintis bisnis, maka 'kestabilan' tersebut akan menghilang dari kehidupan anda. Tidak ada lagi penghasilan yang 'pasti', tidak ada lagi jam kerja yang 'teratur', dan anda harus selalu berfikir bagaimana agar besok bisa makan. Mungkin itulah, yang menjadi salah satu penyebab keraguan orang-orang dalam berbisnis.

Maka dari itu, apabila anda MANTAP dalam memulai bisnis -- usahakan agar anda SIAP menghadapi 'ketidakstabilan', 'ketidakteraturan', dan 'ketidakpastian' dalam hidup anda. Apabila anda TIDAK SIAP, maka jangan coba-coba untuk memulai bisnis! Ingat, bisnis bukanlah untuk 'keren-kerenan' semata. Ada tujuan yang harus anda capai, demi masa depan yang lebih baik untuk anda dan orang-orang yang anda cintai.


Memulai bisnis memang tidak mudah. Ada saja keraguan dan ketakutan yang muncul, sehingga anda sudah 'K.O. sebelum bertanding'. Namun, apabila anda memiliki KOMITMEN yang kuat, maka segala keraguan yang timbul hanya 'angin lalu' saja.

Maka dari itu, yakinkanlah hati anda terlebih dahulu, baru memulai bisnis!

sumber : http://www.onlenpedia.com/2017/02/3-hal-ini-yang-kadang-membuat-kita.html


Modal utama dalam berbisnis bukanlah uang. Meskipun penting, namun modal uang masih kalah dengan modal karakter yang dimiliki si pebisnis. Sudah banyak pebisnis yang mengandalkan modal uang, namun akhirnya harus collapse. Sebaliknya, banyak pebisnis bermodal minim -- namun dengan karakter yang kuat -- ia mampu membangun bisnisnya dari nol hingga sukses besar.

Bicara soal karakteristik seorang pebisnis, di sini akan dipaparkan mengenai 3 karakter yang harus anda miliki apabila anda ingun membangun bisnis. Jadi sebelum anda membangun bisnis, pastikan kalau anda memiliki atau sedang membangun karakter-karakter berikut ini.

Lantas, apa sajakah karakter-karakter yang dimaksud?

1. Karakter pekerja keras (ulet)

Apalah artinya punya banyak modal namun pemalas. Lambat laun usaha yang dijalankan akan gagal, lantaran dijalankan oleh sosok dengan karakteristik yang tidak tepat -- yakni pemalas.

Apabila anda ingin membangun bisnis, maka anda harus memiliki karakter pekerja keras (ulet). Apalagi ketika membangun bisnis dari nol, tentu usaha yang anda lakukan harus berkali-kali lipat lebih keras -- dengan 'jam kerja' yang jauh lebih banyak dari karyawan. Apabila anda siap melakukannya, maka anda pantas untuk menjadi seorang pebisnis.


2. Tidak berhenti untuk belajar

Karakter selanjutnya adalah, tidak pernah berhenti untuk belajar. Hidup adalah tempat belajar yang tak pernah usai. Apabila anda merasa diri anda sudah pintar, maka anda akan sulit untuk menerima hal-hal baru, seperti inovasi dan kreasi baru.

Maka dari itu, jadilah sosok yang bagaikan 'gelas kosong', agar anda mau terus belajar tanpa pernah merasa pintar. Dengan kemauan untuk belajar, maka penyerapan ilmu akan lebih mudah, dan inovasi baru akan muncul dari diri anda.


3. Tidak cepat puas

Seorang pebisnis sejati tak akan pernah puas dengan pencapaiannya. Apabila sedikit saja ia merasa puas dan berleha-leha, maka kompetitor akan mengejar dan melewatinya dengan seketika.

Hal inilah yang terjadi pada Nokia pada masa jayanya. Kala itu mereka merasa puas dengan pencapaiannya dan tak memperhatikan apa saja yang dilakukan para kompetitornya. Akibatnya, kompetitor-kompetitor mereka seperti Apple dan Samsung akhirnya mengejar dan sekarang jauh melewati mereka. Nokia pun 'tewas', dan para kompetitornya berjaya.

Melihat apa yang terjadi pada Nokia, kita harus menjadi sosok yang tak cepat puas. Jangan pernah berhenti melakukan riset, inovasi, dan terobosan.

Jadilah seperti Bill Gates yang berprinsip untuk 'beberapa langkah di depan' dari para kompetitor. Meskipun sudah di depan, Bill Gates tetap berinovasi guna meninggalkan kompetitornya lebih jauh lagi.


Itulah dia penjelasan mengenai 3 karakter yang harus anda miliki ketika membangun bisnis. Penting sekali untuk menanamkan 3 karakter di atas untuk anda, karena kalau mengandalkan modal uang -- tidak akan menjamin kesuksesan.

Maka dari itu, tanamkanlah karakter pekerja keras, tidak berhenti untuk belajar, serta tidak cepat puas. Tujuannya agar 'pondasi' bisnis anda semakin kuat, dan mampu melewati berbagai proses yang cukup berat dalam membangun bisnis anda.



sumber : http://www.onlenpedia.com/2017/04/3-karakter-yang-harus-anda-miliki-dalam.html



Hidup memang memiliki banyak hal yang harus dipenuhi. Kebutuhan hidup utamanya yang menjadi hal pokok untuk dipenuhi, agar kita bisa hidup seperti orang (makan, memiliki pakaian dan rumah).

Banyak orang yang penghasilannya tidak terlalu besar, namun dia merasa cukup dan selalu bersyukur. Akan tetapi, ada juga orang yang sudah kaya raya -- tetapi masih kekurangan uang. Mengapa bisa demikian?

Jawabannya adalah, karena mereka ingin memenuhi tuntutan 'gaya hidup', bukan tuntutan hidup. Alhasil, karena mengikuti gaya hidup kaum sosialita yang serba mewah, justru membuat dirinya tersiksa sendiri, merasa serba kekurangan dan tidak pernah bersyukur. Padahal penghasilannya sudah lebih dari cukup.

Untuk itu, perlu untuk menanamkan dan mengamalkan kata-kata, "Jangan memandang ke atas, karena akan menyakitkan. Lebih baik memandang ke bawah." Itu adalah contoh falsafah hidup sederhana, karena kita akan bersyukur apabila yang kita lihat adalah mereka yang kurang beruntung daripada kita. Dan memang di luar sana sangat banyak orang yang hidupnya lebih berat daripada kita, namun mereka terlihat bahagia dalam rasa syukur dan damai. Sebaliknya banyak orang kaya yang hidupnya tidak bahagia, entah kenapa saya juga tidak tahu.

Ada salah satu kisah inspiratif yang sangat menggugah batin saya. kisah ini menceritakan tentang gaya hidup sederhana yang juga diterapkan oleh salah satu orang terkaya di dunia bernama Warren Buffet. Meskipun kaya raya, dia hanya mengambil uang beberapa puluh juta saja pertahun (untuk biaya hidup).

Rumahnya pun sangat sederhana, begitu juga gaya hidupnya. Dan semua anak-anaknya tidak pernah dimanjakan. Warren selalu mendidik anak-anaknya untuk bekerja keras, demi kebaikan mereka kelak. Warren juga mengajarkan pentingnya hidup sederhana kepada anak-anaknya.

Satu hal yang sangat luar biasa dari sosok Warren Buffet, dia adalah orang yang sangat dermawan, sama seperti sahabatnya yang juga salah satu orang terkaya di dunia bernama Bill Gates. Keduanya tercatat sudah mendonasikan lebih dari 60% harta kekayaannya untuk yayasan-yayasan amal di bidang kesehatan, pendidikan dan kemanusiaan. Mereka tak segan merogoh koceknya untuk orang lain yang kurang beruntung. Sangat luar biasa bukan ?

Saya sangat salut melihat gaya hidup Warren Buffet yang sederhana itu. Padahal harta kekayaannya sangat berlimpah. Sebaliknya saya sangat miris melihat beberapa orang yang penghasilan tak seberapa, namun gaya hidupnya mewah ala sosialita. Ironis dan sungguh terlalu dipaksakan -- alias menyakiti diri :D..

Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa, yang membuat hidup menjadi berat bukanlah tuntutan hidup -- melainkan karena tuntutan 'gaya hidup'. Cerita di atas juga memberikan inspirasi bagi kita, bahwa sosok yang kaya raya seperti Warren Buffet saja hidupnya sangat sederhana. Dan sebagian besar harta kekayaannya justru disumbangkan untuk keperluan amal. Andai orang kita sekaya pak Warren, mungkin uangnya habis buat berfoya-foya kali ya ?

Sekian dahulu ulasan dari saya tentang tuntutan 'gaya hidup' yang membuat hidup menjadi berat. Saya menganjurkan agar sobat-sobat menanamkan pola hidup sederhana sedari sekarang. Sehingga apabila nantinya sudah sukses, sobat-sobat tak akan terlalu sayang dengan harta, apalagi untuk keperluan amal. Karena harta yang baik adalah harta yang didedikasikan untuk amal -- sebagai tabungan kita di akhirat kelak.

Semoga bermanfaat!


sumber : http://www.onlenpedia.com/2015/06/tuntutan-hidup-tidaklah-berat-yang.html



Dunia bisnis sangat erat kaitannya dengan persaingan. Hampir semua bidang bisnis, selalu diisi oleh lebih dari satu pemain. Alhasil, persaingan pun tak dapat terelakkan dan justru semakin ketat dari waktu ke waktu.

Lantas, bagaimana cara menyikapi persaingan bisnis yang kian ketat ini?

Jawabannya, mungkin anda bisa mencoba 3 cara berikut ini!

1. Jangan mundur


Jangan pernah sekalipun untuk mundur!

Apabila anda mundur dari persaingan, sama saja anda menyatakan 'kalah sebelum bertempur'.

Siapkan mental, energi, dan strategi yang jitu untuk menghadapi kompetitor anda. Lakukan yang terbaik sebatas yang anda bisa, agar bisa bersaing atau bahkan memenangkan persaingan dari kompetitor anda.

Ingat, bisnis yang memiliki kompetitor menandakan bisnis tersebut menjanjikan. Sebaliknya, apabila bisnis tersebut tak memiliki kompetitor -- artinya bisnis tersebut belum tentu bagus untuk dijalankan. Maka dari itu, TERIMA-lah segala bentuk persaingan bisnis, karena hal itu sangat mutlak terjadi dalam dunia bisnis.

Note: Pengecualian, apabila anda memiliki kompetitor dengan 'kelas' dan 'level' yang berbeda dari bisnis anda, baik dari permodalan, jumlah tim, dan kekuatan brand. Apabila anda memiliki kompetitor yang levelnya jauh di atas anda, maka secara realistis lebih baik anda mundur saja. Sia-sia saja kalau anda bersaing dengan bisnis level 'raksasa', karena anda pasti kalah. Lebih baik anda mundur, dan mencari ide bisnis baru -- yang pesaingnya tidak jauh levelnya dari 'level' bisnis anda.

2. Perhatikan 'gerak-gerik' kompetitor anda secara terus-menerus


Persaingan bisnis mengharuskan anda untuk terus 'melek' dan melihat apa saja 'gerak-gerik' kompetitor anda, seperti inovasi yang mereka lakukan, harga jual yang mereka tawarkan, promosi yang mereka jalankan, dan lain sebagainya. Apabila anda berjalan sendiri (sok tau) dan menutup mata dengan 'gerak-gerik' kompetitor anda, maka siap-siap nasib anda akan seperti Nokia -- yang harus tersingkir dari persaingan di ranah handphone.

Contoh perusahaan yang kerap mengamati 'gerak-gerik' kompetitornya adalah media sosial kenamaan -- Instagram. Sang rival, yakni Snapchat -- kerap menghadirkan fitur dan inovasi baru untuk pengguna mereka. Instagram pun akhirnya 'meniru' inovasi yang dilakukan Snapchat, agar mereka tetap bisa survive. Salah satu fitur Instagram yang 'meniru' dari Snapchat yakni adanya fitur story di platform mereka.


3. Buatlah suatu 'pembeda' antara bisnis anda dengan bisnis kompetitor anda


Persaingan bisnis tak harus 'mengkopas mentah-mentah' (meniru sama persis) kompetitor anda. Anda harus menerapkan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) pada bisnis anda, agar tidak sama persis dengan bisnis pesaing anda.

Buatlah sebuah 'pembeda' antara bisnis anda dengan bisnis kompetitor anda, agar bisnis anda memiliki 'ciri khas' yang mudah diingat konsumen. Semakin unik dan inovatif bisnis anda, tentu akan semakin bagus -- asalkan tidak merubah konsep dasar bisnis anda.

Sebagai contoh, misalnya anda memiliki usaha restoran dengan menu andalan ayam bakar -- dan anda memiliki sejumlah kompetitor. Agar 'berbeda' dari kompetitor anda, anda bisa menambahkan konsep interior restoran -- misalnya ala-ala bajak laut, atau tema lainnya (sesuai kreasi anda). Kemudian anda juga bisa menambahkan variasi menu yang berbeda, misalnya ayam bakar madu, ayam bakar lada hitam, ayam bakar super pedas, dan lain-lain. Untuk marketing, anda juga bisa mengkombinasikan strategi promosi anda via internet, misalnya melalui Instagram.

Intinya, buatlah bisnis anda berbeda dari kompetitor anda, namun tidak merubah konsep dasar (menu yang dijual).

Persaingan memang suatu keharusan dalam dunia bisnis. Jangan pernah takut, apalagi 'kalah sebelum berperang' -- hanya karena sebuah persaingan. Ingat, semakin banyak pesaing dalam suatu bisnis, itu menandakan bahwa bisnis tersebut memiliki 'pasar yang menjanjikan'. Jadi, tetaplah berada di jalur anda, karena yang konsisten-lah yang mampu bertahan sampai 'garis finish'.


sumber : http://www.onlenpedia.com/2017/07/bagaimana-cara-terbaik-menyikapi.html

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget