Dunia bisnis sangat erat kaitannya dengan persaingan. Hampir semua bidang bisnis, selalu diisi oleh lebih dari satu pemain. Alhasil, persaingan pun tak dapat terelakkan dan justru semakin ketat dari waktu ke waktu.
Lantas, bagaimana cara menyikapi persaingan bisnis yang kian ketat ini?
Jawabannya, mungkin anda bisa mencoba 3 cara berikut ini!
1. Jangan mundur
Jangan pernah sekalipun untuk mundur!
Apabila anda mundur dari persaingan, sama saja anda menyatakan 'kalah sebelum bertempur'.
Siapkan mental, energi, dan strategi yang jitu untuk menghadapi kompetitor anda. Lakukan yang terbaik sebatas yang anda bisa, agar bisa bersaing atau bahkan memenangkan persaingan dari kompetitor anda.
Ingat, bisnis yang memiliki kompetitor menandakan bisnis tersebut menjanjikan. Sebaliknya, apabila bisnis tersebut tak memiliki kompetitor -- artinya bisnis tersebut belum tentu bagus untuk dijalankan. Maka dari itu, TERIMA-lah segala bentuk persaingan bisnis, karena hal itu sangat mutlak terjadi dalam dunia bisnis.
Note: Pengecualian, apabila anda memiliki kompetitor dengan 'kelas' dan 'level' yang berbeda dari bisnis anda, baik dari permodalan, jumlah tim, dan kekuatan brand. Apabila anda memiliki kompetitor yang levelnya jauh di atas anda, maka secara realistis lebih baik anda mundur saja. Sia-sia saja kalau anda bersaing dengan bisnis level 'raksasa', karena anda pasti kalah. Lebih baik anda mundur, dan mencari ide bisnis baru -- yang pesaingnya tidak jauh levelnya dari 'level' bisnis anda.
2. Perhatikan 'gerak-gerik' kompetitor anda secara terus-menerus
Persaingan bisnis mengharuskan anda untuk terus 'melek' dan melihat apa saja 'gerak-gerik' kompetitor anda, seperti inovasi yang mereka lakukan, harga jual yang mereka tawarkan, promosi yang mereka jalankan, dan lain sebagainya. Apabila anda berjalan sendiri (sok tau) dan menutup mata dengan 'gerak-gerik' kompetitor anda, maka siap-siap nasib anda akan seperti Nokia -- yang harus tersingkir dari persaingan di ranah handphone.
Contoh perusahaan yang kerap mengamati 'gerak-gerik' kompetitornya adalah media sosial kenamaan -- Instagram. Sang rival, yakni Snapchat -- kerap menghadirkan fitur dan inovasi baru untuk pengguna mereka. Instagram pun akhirnya 'meniru' inovasi yang dilakukan Snapchat, agar mereka tetap bisa survive. Salah satu fitur Instagram yang 'meniru' dari Snapchat yakni adanya fitur story di platform mereka.
3. Buatlah suatu 'pembeda' antara bisnis anda dengan bisnis kompetitor anda
Persaingan bisnis tak harus 'mengkopas mentah-mentah' (meniru sama persis) kompetitor anda. Anda harus menerapkan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) pada bisnis anda, agar tidak sama persis dengan bisnis pesaing anda.
Buatlah sebuah 'pembeda' antara bisnis anda dengan bisnis kompetitor anda, agar bisnis anda memiliki 'ciri khas' yang mudah diingat konsumen. Semakin unik dan inovatif bisnis anda, tentu akan semakin bagus -- asalkan tidak merubah konsep dasar bisnis anda.
Sebagai contoh, misalnya anda memiliki usaha restoran dengan menu andalan ayam bakar -- dan anda memiliki sejumlah kompetitor. Agar 'berbeda' dari kompetitor anda, anda bisa menambahkan konsep interior restoran -- misalnya ala-ala bajak laut, atau tema lainnya (sesuai kreasi anda). Kemudian anda juga bisa menambahkan variasi menu yang berbeda, misalnya ayam bakar madu, ayam bakar lada hitam, ayam bakar super pedas, dan lain-lain. Untuk marketing, anda juga bisa mengkombinasikan strategi promosi anda via internet, misalnya melalui Instagram.
Intinya, buatlah bisnis anda berbeda dari kompetitor anda, namun tidak merubah konsep dasar (menu yang dijual).
Persaingan memang suatu keharusan dalam dunia bisnis. Jangan pernah takut, apalagi 'kalah sebelum berperang' -- hanya karena sebuah persaingan. Ingat, semakin banyak pesaing dalam suatu bisnis, itu menandakan bahwa bisnis tersebut memiliki 'pasar yang menjanjikan'. Jadi, tetaplah berada di jalur anda, karena yang konsisten-lah yang mampu bertahan sampai 'garis finish'.
sumber : http://www.onlenpedia.com/2017/07/bagaimana-cara-terbaik-menyikapi.html
Posting Komentar