Belajar dari Sukses Etnis Tionghoa (l)
Uraian dalam bab ini memberi gambaran yang jelas mengapa pada umumnya etnis Tionghoa lebih berhasil dalam berusaha. Kebetulan buku ini membahas tentang usaha membuka toko, maka saya ingin memberikan contoh dari salah seorang yang sayakenal dan kebetulan menjadi customer dari perusahaan saya bekerja. Sebut saja namanya Pak Acong. Pak Acong memang bukan pengusaha terkenal yang sepak terjangnya dalam berbisnis selalu dimuat di surat kabar atau majalah bisnis. Namun, dia berasal dari etnis Tionghoa "kebanyakan" yang hidupnya biasa-biasa saja yaitu sederhana, hemat, bermasyarakat, dan tentu saja dalam menjalankan usahanya ia tidak terlibat korupsi, kolusi, ataupun nepotisme. Dia menjalankan bisnis dari awal dengan modal seadanya, tekun, dan memiliki daya juang untuk memperbesar bisnisnya.
Modal awal usahanya hanya Rp 250.000,00 dengan menggunakan ruang tamu sebagai tokonya. Usahanya didirikan tahun 1986, dengan berbagai tantangan yang dihadapi mulai dari adanya permintaaan akan barang yang tak sanggup dia sediakan, sampai dengan berkembangnya toko yang besar dan menjual baik secara eceran maupun partai. Sekarang dia telah memiliki pabrik mi dan asetnya kurang lebih 2 miliar. Bagaimana kiat-kiatnya sehingga dia bisa sukses seperti sekarang ini?
A. Lokasi Toko
Menurutnya, lokasi toko sangat penting bila Anda ingin membuka toko. Anda harus mencari lokasi di mana terdapat jumlah penduduk yang padat, karena di sanalah rezeki akan banyak Anda dapat. Memang, bila dipikir secara rasional lokasi yang berpenduduk padat memberi peluang akan banyaknya konsumen yang datang ke toko Anda. Apalagi toko yang Anda buka adalah toko untuk kebutuhan sehari-hari, maka toko Anda akan ramai dikunjungi pembeli dari para penduduk di sekitar toko itu.
Andai kata Anda tidak memiliki rumah atau tempat untuk membuka toko di sekitar lokasi yang berpenduduk padat, sewalah rumah yang berukuran kecil kira-kira 3 meter kali 4 meter, itu pun tidak akan mengurangi arti usaha Anda. Jika Anda tahu, di pusat-pusat perdagangan yang ramai, bila seseorang memiliki modal yang cukup besar, tokonya pun hanya berukuran kecil 3 meter kali 3 meter, sebagai tempat usaha yang omzetnya dalam setahun bisa bermiliar-miliar. Dengan cara menyewa pun usaha Anda tetap memiliki arti karena Anda telah mengambil keputusan awal berinvestasi untuk jangka panjang, dan merencanakan untuk membeli rumah sebagai toko di lokasi yang sama. Menurut Pak Acong, menyewa pun kalau bisa sekaligus selama 10 tahun. Mengapa harus demikian? Jika Anda berpedoman pada time value of money bahwa nilai mata uang pada tahun pertama akan menjadi kecil dibanding dengan uang sewa pada tahun ke-10. Misalnya, pada awal Anda menyewa sebesar Rp 1.000.000,00 pada sepuluh tahun mendatang bisa jadi sewa meningkat, mungkin bisa sampai Rp 5.000.000,00 per tahun. Dengan menyewa sekaligus selama 10 tahun berarti Anda telah menghemat banyak uang. Dan Anda harus meyakini bahwa lokasi yang telah Anda pilih memiliki prospek yang bagus untuk sepuluh tahun mendatang, sehingga harapan Anda untuk membeli rumah di sekitar lokasi bisa terealisasi.
Seperti telah diutarakan sebelumnya bahwa lokasi di dekat perkampungan yang padat memungkinkan Anda memperoleh konsumen dalam jumlah banyak. Apalagi jika Anda menjual barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari. Konsumen tidak akan membeli di toko lain jika di dekat rumahnya telah ada toko yang menjual barang-barang kebutuhan mereka. Kalau kebetulan harga yang diberikan oleh pemilik toko sangat murah, makatakayal lagi konsumen akan berdatangan. Sebaiknya, Anda mengacu pada ilmu getok tular yaitu mempromosikan harga murah di toko Anda dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh konsumen Anda yang setia. Dengan demikian, Anda telah memetik keuntungan yang banyak dan berpeluang untuk memperoleh banyak langganan.
Lokasi lainnya yaitu di tepi jalan raya yang letaknya strategis; artinya bisa dilihat orang dengan mudah, dan di daerah itu merupakan daerah yang dipenuhi oleh toko-tokolain, yang tidak berjualan barang kebutuhan sehari-hari melainkan barang-barang lain. Di samping itu, di belakang serta muka toko merupakan tempat tinggal penduduk yang padat. Lebih banyak calon-calon konsumen yang berada di sekitar toko, maka peluang untuk mendapatkan langganan yang banyak akan terpenuhi.
Lokasi toko Anda bisa di pasar yaitu dengan menyewa atau membeli stan yang telah disediakan oleh pemerintah kota atau perorangan. Membeli atau menyewa stan pasar pun Anda harus memilihnya. Sebaiknya bila dapat, belilah stan yang berada dibagian depan pasar, karena stan yang berada dibagian muka akan selalu menarik pengunjung pasar itu. Bila mendapat stan di muka maka pilihlah bagian pojok yang sering dilewati oleh pengunjung pasar. Stan yang berada di dekat pintu masuk akan mudah bagi konsumen untuk mencarinya. Biasanya konsumen Anda akan memberitahukan pada orang lain di mana toko Anda berada. Lebih baiknya, agar toko Anda mudah dikenali oleh konsumen baru adalah dengan cara menuliskan nama dipapan nama bagian atas toko Anda.
Untuk memperoleh papan nama Anda bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang mengeluarkan iklan dengan menggunakan papan nama. Karena toko Anda berada di stan paling pojok dan mudah dilihat, peluang untuk memperoleh papan nama dari perusahaan biasanya mudah didapat. Jika Anda tak berminat memberi papan nama, biasanya perusahaan akan menawari sendiri papan nama itu. Pajak iklan pun akan ditanggung oleh perusahaan yang memasang papan nama yang bergambar produk itu.
B. Tepat Bila Berjanji
Orang mengatakan bahwa berdagang itu perlu modal yang besar, walau sesungguhnya banyak orang sukses hanya dengan modal dengkul dan modal kepercayaan. Tidak banyak pula orang yang berusaha dengan modal besar tapi gagal setelah menjalankan usahanya. Apa sebenarnya yang membuat mereka gagal tidak
lain adalah mereka tidak dapat "dipercaya". Tidak dapat dipercaya ini salah satunya adalah mereka “tidak tepat" bila mempunyai janji, terutama yang berhubungan dengan masalah hutang yang telah jatuh tempo.
Dalam dunia bisnis "kepercayaan" sangat diperlukan. Banyak customor saya mengabaikan hal yang satu ini sehingga dalam Perjalanan usahanya selaluterantuk antuk dan ditinggalkan pemasoknya kalau sudah begitu usahanya semakin hari semakin surut dan tak jarang pula harus ditutup karena di samping tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. pemilik tokopun dililit masalah keuangan.
Sebelum ditempati oleh Pak Acong rumah itu adalah milik seseorang yang pernah pula membuka toko dan merupakan customor Perusahaan. Suatu harisaya diberi tugas untuk menyelesaikan tagihan pemilik toko itu. Usahanya lumayan ramai dan barangnya lengkap. Setiap kali saya datang untuk menagih selalu saja ada alasan yang disampaikan kepada saya, padahal sebelumnya dia telah berjanji akan melunasi hutangnya. Dia pun telah menulis dikertas tagihan tanggal kapan sayaharus datang untuk menagih. Hutang yang seharusnya lunas ditangguhkan dengan berbagai alasan antara lain: masih belum punya uang barang tidak laku, dan terkadang kedatangan saya diacuhkan saja, terkadang juga ditinggal sembunyi. Pernah suatu kali beralasan tak punya uang tetapi di hadapan saya dia sanggup membayar orang lain yang juga menagih dan nilai tagihan yang dibayarkan melebihi nilai tagihan yang saya miliki.
Karena sepertinya pemilik toko tersebut memang sengaja mau mempersulit, sayapun mengambil keputusan untuk me-return barang yang menurutnya tidak laku dijual. Setelah dia pun sepakat, ternyata barang yang dimaksud telah laku semua. Pemilik toko kemudian berjanji lagi beberapa hari akan membayarnya dan saya dengan sabar mendatanginya tapi tetap saja dia tidak mau membayar hutangnya. Janji hari Senin melunasi, ketika dihari Senin saya datang, diaminta saya datang hari Jumat saja. Dan ketika hari Jumat saya datang pemilik toko itupun menghilang. Menagih dengan orang yang tidak bisa dipercaya memang menjengkelkan. Bisa dibayangkan bila yang menagih adalah Anda. Anda saat ini sedang bekerja dibank bagian kredit, tentu saja Anda tidak akan memberi kredit pada orang seperti ini. Begitu pula jika Anda adalah seorang salesman, seorang pemilik toko grosir, dan pemilik toko agen tentu saja tidak akan mau berhubungan dengan orang seperti ini. Berbeda dengan apa yang dilakukan Pak Acong jika benar-benar terjepit. Saya tahu bahwa usahanya waktu itu baru mulai. Dia memiliki banyak hutang pada perusahaan saya. Faktur tagihannya mungkin bisa sampai enam lembar dan berjumlah besar, tapi perusahaan mau saja mengirim barang yang telah dipesan oleh Pak Acong. Mengapa demikian, ternyata Pak Acongselalu berusaha untuk bisa "dipercaya" oleh perusahaan. Pernah suatuhari saya datang ketokonya untuk menagih. Dikotakuangnya ternyata tidak ada uang sama sekalikarena saya terlambat datang. uang itu telah dibayarkannya kepada pemasok lain. Dia dengan jujur mengatakan kepada saya keadaan keuangannya hari itu. Dia berjanji besok pagi akan melunasinya. Tapi, setelah saya pergi, dia teringat bahwa besok dia juga mempunyai janji untuk membayar sejumlah tagihan yang cukup besar pada orang lain. Tepat esok harinya ketika saya datang, ternyata diapun tak memiliki uang karena toko sedang sepi. Apa yang dilakukan? Dia tetap membayar kami. Darimana uangnya? Pak Acong berusaha ke tempat lain dengan cara meminjam pada saudaranya. Memang, jika memiliki janji sangat berat bila situasi dan kondisi tidak memungkinkan pada saat itu, tapi Pak Acong tetap mempertahankan dirinya agar "dipercaya" orang.
Selama saya terjun di bidang pemasaran dan melayani banyak customer dari kalangan etnis Tionghoa ternyata mereka selalu mempertahankan untuk bisa “dipercaya". Andai kata pada hari H-nya tidak dapat membayar hutang, dia akan berjanji melunasi hutangnya keesokan harinya, lusa, atau seminggu lagi sesuai dengan kesepakatan antara penagih dan yang ditagih. Dan pada saat harinya untuk ditagih mereka pun akan membayar dengan lunas. Tetapi, harus digarisbawahi bahwa mereka pun tidak akan membayar Anda jika Anda melewati hari yang ditentukan, kecuali mereka memiliki cadangan uang untuk tagihan Anda. Menepati janji adalah cara agar orang lain, relasi bisnis Anda, mempercayai sepenuhnya jika Anda dapat "dipercaya".
Kisah lain adalah mengenai adik saya sendiri. Ketika terkena PHK dari pekerjaannya, dia bingung harus melakukan apa. Karena saya mengetahui bahwa dia memiliki latar belakang sebagai pemasar produk-produk kosmetik, saya anjurkan untuk menjalankan usaha dengan memasarkan barang-barang kosmetik. Dia katakan pada saya bahwa dia tidak memiliki modal. Saya katakan bermodal dengkul pun Anda bisa berusaha. Temuilah orang atau relasi pertama Anda yang mempercayai Anda dan katakanlah bahwa Andaingin berusaha dengan modal "kepercayaan". Memang modal awal pun harus dimiliki meskipun tidak besar. Adik saya dengan uangnya terakhir kemudian membeli contoh produk-produk kosmetik, dan dengan mengendarai bus dia datangi semua pelanggannya. Mula-mula omzetnya hanya 10 juta diawal kerjanya. Setelah empat tahun dan berpartner dengan saya, saya sebagai penyedia data base customer yang tersebar di mana-mana dan dukungan manajemen, asetnya mungkin sudah hampir setengah miliar. Semua itu bukan semata-mata karena modal yang besar untuk memulai usaha, tapi “kepercayaan" yang telah ditanamkan oleh adik saya sehingga bisnisnya menjadi lancar oleh dukungan pemasok-pemasok yang mau memberikan kredit.
C. Berani Berspekulasi
Berdagang memang harus berani berspekulasi jika ingin memperoleh untung. Seorang customer selalu berani membeli barang-barang baru agar mendapatkan untung yang lumayan dari barang baru yang dijualnya. Apa pun yang dilakukan dengan cara berspekulasi adalah Anda harus menderita kerugian. Bila Anda berani berisiko dengan membeli barang baru, taruhannya adalah barang akan laku atau barang tidak laku sama sekali. Jika barang tidak laku sama sekali, Anda tidak akan menderita rugi seperti pada saat berjudi. Jika berjudi Anda bisa dipastikan akan kehilangan segalanya. Sedangkan bila Anda membeli barang baru Anda tetap memiliki barang itu dan bisa menggunakannya sendiri bila tidak laku. Bagaimana dengan barang yang memiliki masa kedaluwarsa ? Buatlah perjanjian dengan supplier Anda akan barang-barang yang memiliki masa kedaluwarsa, mintalah tukar jika bisa atau me-retumbarang itu dan mengganti dengan produk lain.
Kalau bisa saya rumuskan bahwa berani berspekulasi itu menyangkut berani membeli barang dalam jumlah besar, berani membeli barang baru atau barang yang belum pernah dijual, berani menggali sumber dana yang ada, berani bernegosiasi dengan perusahaan mengenai time of payment, dan berani memberi hutang pada langganan.
Berani membeli barang dalam jumlah besar merupakan suatu keputusan yang mengandung risiko. Risiko itu bisa dengan terhambatnya cash flow atau barang yang dibeli harganya turun dari harga normal. Harga barang yang turun 10 persen dari harga normal untuk seorang pedagang adalah sangat besar jika barang yang dibelinya bernilai besar. Langkah-langkah ini kadang harus dilakukan untuk mendapatkan untungyang cukup besar dan cepat, misalnya akan membeli gula yang saat itu amatlangka dipasaran.Tapi Anda juga harus ingat, membeli dalam jumlah besar dan harga barang cepat sekali fluktuasinya, maka Anda memiliki risiko yang amat tinggi. Untuk itu, Anda harus mengantisipasinya agar tidak merugi yaitu dengan menghubungi kawan bisnis Anda, bila akan membeli dalam jumlah besar, dan bagilah barang itu kepada mereka. Jika membeli dalam jumlah besar, maka Anda akan mendapatkan harga murah.
Perusahaan biasanya mengadakan berbagai program untuk mempertahankan omzetnya di bulan-bulan tertentu . Toko yang besar akan menjadi sasaran perusahaan agar mengikuti target promosi yang diadakan. Anda sebagai pemilik toko harus berani mengambil keputusan untuk mengikuti program yang diadakan oleh perusahaan, yang biasanya menyangkut jumlah pembelian. Jumlah pembelian barang yang besar dalam beberapa bulan akan mendapat diskon yang besar atau hadiah kenang-kenangan, bisa berupa liontin emas, atau hadiah menarik lain yang jumlahnya lumayan. Dan risiko yang dihadapi adalah barang Anda akan menumpuk di gudang sehingga mengganggu aliran dana di toko Anda.
Bagaimana Pak Acong mengatasinya? Biasanya dia menghitung harga barang hingga didapat harga netto, setelah memotong dengan berbagai potongan yang diberikan pada harga bruto. Dengan harga neto tersebut Pak Acong menjualnya kepada konsumen sehingga harga yang dimilikinya lebih murah dari harga tertinggi yang diwajibkan oleh perusahaan. Bukankah dengan cara ini akan merugikan toko? Tidak, karena dari perusahaan akan mendapat kompensasi berupa hadiah, bonus. dan tambahan-tambahan lain yang akan dibagikan dalam jangka waktu tertentu. Dia juga akan mendapat untung berupa jangka pembayaran yang cukup panjang dari perusahaan. Pembayaran satu bulan menurut Pak Acong sangat menguntungkan karena uang tunai yang didapat bisa digunakan untuk membeli barang-barang murah.
Anda sebagai pemilik toko juga harus berani membeli barang yang baru dipasarkan atau barang-barang yang tak pernah dijual sebelumnya. Dengan mempelajari barang-barang yang saat itu laku dan banyak dibutuhkan oleh konsumen. Anda harus berani untuk mengupayakan adanya barang laku yang telah menghilang di pasaran itu dengan produk yang sejenis. Misalnya, sabun merek A yang dahulunya laris manis, setelah menghilangdari pasaran Anda harus mencarikan sabun pengganti yang hampir sama, baik kemasan maupun aromanya. Atau bila pasta gigi P yang karena sesuatu hal naik sangat tinggi, maka Anda seharusnya mencarikan pasta gigi pengganti yang berharga murah. Keberanian untuk menjual barang-barang pengganti seperti itu, menurut saya, sama sekali tidak dimiliki oleh kebanyakan pemilik toko. Pemilik toko cenderung menjual barang yang saat itu diminati oleh konsumen sehingga keuntungan yang diperolehnya sangat tipis, karena harus bersaing dengan toko-toko lain.
Menurut Pak Acong, justru dengan membeli barang baru sebagai pengganti akan diperoleh keuntungan yang lumayan. Dia harus dengan cepat mengganti barang-barang yang telah menghilang di pasaran dengan barang-barang pengganti yang berharga murah. Seperti pengalaman yang didapat bahwa barang-barang baru biasanya oleh pemasok akan dijual secara konsinyasi. Jadi, menurutnya jika barang pengganti yang dibelinya laku maka kesempatan untuk memperoleh uang tunai segera didapat, dan uang tunai tersebut digunakan untuk membeli barang yang harus dibeli dengan tunai. Keberanian menggali sumber dana adalah keberanian Anda untuk menggunakan uang yang Anda pinjam dari lembaga keuangan seperti bank, pegadaian, dan ke pihak-pihak lain yang meminjamkan dananya dengan bunga tertentu. Untuk meminta kredit pada bank juga diperlukan suatu keberanian, karena kebanyakan orang takut untuk berhubungan dengan bank. Ada pula yang mengatakan bila berusaha dengan mengandalkan uang kredit dari bank akan sulit berkembang karena harus selalu membayar bunga, di mana bunga itu akan menjadi beban berat. Memang, bila suatu usaha yang sebagian besar modalnya diperoleh dari bank sangatlah berat. Pak Acong sebelum tokonya menjadi besar, dalam masa dua tahun tidak menggunakan uang dari bank sebagai modal usahanya. Tapi dia menggunakan sumber dana yang berasal dari arisan piow, dari tabungan yang dikumpulkan, dan dari perusahaan yang bertindak sebagai pemasok barang-barang. Tapi, ketika modal usahanya telah melampaui kredit yang direncanakan, dia mengajukan kredit. Misalnya, Pak Acong telah memiliki dana yang disimpan di bank sebanyak 50 juta, maka dia mengajukan kredit senilai 25 juta untuk menutup kekurangan membayar rumah yang dibelinya. Mengapa tidak membayarnya saja, toh dia telah memiliki tabungan sebesar 50 juta? Dia tidak melakukan itu dan menganggap uang yang 50 juta itu sebagai cadangan aliran dana dalam usahanya. Sedangkan dia memperhitungkan hutangnya akan segera dilunasi sebelum masa kreditnya berakhir.
Jika toko masih kecil dan tidak berani berhubungan dengan bank, sebaiknya Anda berani untuk menggali sumber dana yang berasal dari perusahaan. Untuk memperoleh uang tunai dengan cepat melalui sumber dana yang berasal dari perusahaan memang sulit karena barang-barang yang ditawarkan secara kredit kepada toko biasanya barang-barang yang kurang laku. Dan ada alternatif lain untuk memperoleh uang dengan cepat dengan syarat-syarat ringan yaitu melalui BPR atau pegadaian. Berhubungan langsung dengan supplier dapat menguntungkan pemilik toko. Diusahakan melakukan pendekatan kepada salesman perusahaaan agar memperoleh kredit berupa barang. Biasanya waktu kredit tiap perusahaan sangat bervariasi tergantung barang yang ditawarkan pada Anda. Untuk produk cepat laku pembayaran bisa diundur seminggu atau 10 hari sejak penerimaan barang. Sedangkan barang yang slow moving bisa sampai 2 bulan. Di sini Anda bisa merundingkan masalah pembayaran dengan salesman dari perusahaan karena selama ini barang-barang yang seharusnya dibayar saat pengiriman ternyata bisa ditunda sampai 10 hari, walau di faktur penjualan itu tercantum kata-kata “cash”. Ada juga perusahaan yang memberikan stempel c.o.d. atau cash on delivery pada faktur penjualan, tetapi pada kenyataannya pemilik toko boleh membayarnya seminggu kemudian.
Melihat peluang seperti ini Anda harus berani bernegosiasi agar pembayaran cash tersebut bisa Anda bayar seminggu kemudian. Apalagi jika Anda sangat membantu dalam memasarkan barang-barang itu dan omzet Anda untuk barang-barang dari perusahaan itu luar biasa. Permintaan Anda membayar 7 hari kemudian pasti akan dikabulkan. Untuk itu, keberanian untuk bernegosiasi denganperusahaan sangat penting untuk kemajuan toko Anda.
Berani memberikan hutang pada langganan adalah suatu langkah untuk memperbesar omzet penjualan. Pak Acong juga berani memberikan hutang pada langganan-langganannya. Menurut pertimbangan dia, selain untuk mengikat langganan juga untuk memperbesar omzet penjualan sehingga selalu mendapatkan barang murah dari pemasok. Untuk memperoleh barang murah biasanya perusahaan menetapkan jumlah pembelian yang cukup besar. Ke mana Pak Acong harus menjualnya kalau tidak pada langganannya dengan cara memberi hutang. Menurut Pak Acong, memberi hutang pun tidak sembarangan, paling tidak ia harus menyeleksi mereka. Dan biasanya hanya orang-orang yang selalu setia berbelanja di tempatnya yang akan diberi hutang. Untuk orang-orang baru selalu dipertimbangkan.
D. Pelayanan
Bukan hanya usaha besar yang mengharuskan untuk selalu meningkatkan pelayanan, tapi usaha toko pun membutuhkan pelayanan yang baik jika ingin tokonya berlangsung lama dan berhasil. Menurut Pak Acong, pelayanan merupakan bagian penting dalam usaha membuka toko, karena tanpa pelayanan yang baik pembeli tidak akan menjadi konsumen yang setia. Kunci keberhasilan Anda membuka toko agar mendapat langganan yang banyak adalah dengan memberikan pelayanan yang baik.
Seorang customer saya bernama Hok San, memiliki toko yang berada di stan pasar. Di pasar, pemilik toko bersaing ketat untuk mendapatkan langganan. Namun, meskipun terdapat persaingan yang ketat, toko milik customer saya tersebut selalu ramai dengan pembeli. Mengapa? Karena dia melayani konsumen-konsumennya dengan riang gembira. Sehingga konsumen merasa senang karena pemilik toko selalu melayani dengan gembira dan terkadang bersenda gurau.
Bila bersenda gurau, Pak Hok San bisa menyesuaikan dari kalangan apa konsumennya itu. Andai kata konsumennya ada yang mengeluh atau bercerita masalah keluarga, dia pun bersimpati dan mendengar dengan sungguh-sungguh sambil melayani mereka. Konsumen-konsumen yang membeli ditempat itu dianggapnya sebagai keluarga dan tidak memandang dari suku apa. Karena pemiliknya memiliki sikap seperti itu terkadang masalah harga tidak menjadi pertimbangan.
Pelayanan berarti juga mau berkorban untuk kepentingan jangka panjang. Saya melihat Pak Hok San juga memperhatikan masalah yang terjadi dengan konsumen yang berhubungan dengan bisnisnya. Misalnya, bila ada langganan yang mengembalikan barang karena keliru harga, atau keliru barang, atau jumlahnya yang diberikan kurang, dengan sabar dia mengecek ulang dan menggantinya jika benar-benar keliru ada di pihaknya.
Biasanya Pak Hok San akan memberikan bingkisan atau hadiah-hadiah untuk langganannya, baik yang merayakan hari Idul Fitri, maupun yang merayakan hari Natal sebagai tanda terima kasih karena selama ini dapat bekerja sama. Cara ini memang bisa mengundang simpati langganan Anda. Konsumen Anda pun merasa diperhatikan sehingga terdorong untuk “loyal” sebagai pelanggan yang setia.
E. Pekerja Keras .
Dalam kurun waktu yang sama dengan pekerjaan saya di suatu perusahaan, Pak Acong mengalami kemajuan yang sangat pesat secara finansial. Asetnya telah melebihi satu miliar. Kini memang tidak hanya toko yang dikelola, tapi dia juga mendirikan pabrik mi. Apa yang membuatnya mendadak kaya seperti itu. Setelah saya evalusai ternyata Pak Acong adalah seorang pekerja keras. Dalam kurun waktu sepuluh tahun dia tak pernah libur di hari Minggu maupun hari besar lainnya, kecuali tanggal merah di hari raya Idul Fitri, tokonya selalu dibuka. Jam kerjanya mulai pukul 7 pagi sampai dengan pukul 9 malam dan istirahat 2 jam mulai pukul 12 sampai pukul 2 siang. Pak Acong ternyata bekerja lebih banyak dari orang-orang yang bekerja dikantor.
Hari Minggu yang mestinya untuk beristirahat ternyata dia tak melakukannya. Dengan hanya dibantu istrinya, dia mengelola tokonya selama dua tahun, selepas itu hanya memakai dua orang pegawai. Hal-hal kecil yang menurutnya tidak perlu harus memakai tenaga orang lain, dia kerjakan semuanya sendiri. Apa yang menjadi motivasinya sehingga dia harus bekerja keras.
Ketika saya tanyakan kenapa dia harus bekerja keras seperti itu, menurut sebenarnya bukanlah kekayaan semata, tapi dia ingin membantu orang lain. Obsesinya akan mendirikan pabrik yang akan menampung banyak tenaga kerja. Selain itu, dia sadar bahwa berwiraswasta adalah salah satu jalan untuk menaikkan taraf hidupnya. Dan menurutnya, kesuksesan berwiraswasta hanya bisa diraih dengan cara bekerja keras. Bukan dengan cara berkolusi, korupsi, atau
nepotisme.
F. Tidak membuang Barang Bekas
Menurut Pak Acong tidak membuang barang bekas dari limbah usaha toko adalah salah satu cara agar toko Anda bisa mendapat tambahan modal. Barang bekas sepintas lalu memang tidak berguna, tapi kalau Anda mau telaten untuk mengumpulkannya akan bermanfaat sekali bagi kocek Anda. Lalu barang bekas mana yang bisa Anda kumpulkan ? Kalau diamati memang tak banyak jenisnya. Barang-barang bekas yang selama ini dikumpulkan oleh Pak Acong dan menurutnya bisa dijual dengan mahal adalah dus bekas mie instan dus segala merek rokok, atau barang-barang lain yang dikemas dengan dus. Dus yang dikumpulkan itu bisa berupa dus yang masih utuh maupun dus-dus yang telah koyak. Kemudian selain dus bekas, dikumpulkan pula karung-karung bekas dari beras, gula, dan barang-barang lain yang dibungkus dengan karung. Semua barang ini bila sudah terkumpul banyak akan dijual yang hasilnya bisa untuk membayar listrik, air atau telepon, atau bahkan lebih. Ada seorang customer saya bisa menggaji pegawainya hanya dengan hasil penjualan barang-barang bekas ini.
Banyak sekali pelanggan saya yang tidak pernah menyadari bila limbah yang berasal dari tokonya ternyata bisa dijual. Sekarang yang menjadi masalah adalah apakah mereka akan telaten untuk mengumpulkan barangbarang bekas itu. Memang di antara mereka yang saya tanyakan telah mengetahui, bila barang-barang itu bisa dijual. Tapi kebanyakan dari mereka beralasan tidak sabar, malas, tidak mempunyai tempat, atau membuat kotor toko saja.
Seorang pegawai yang bekerja di kantor akan mengangkut dus itu. Sekembalinya ke tempat tujuan itu, saya katakan pada pemilik toko bahwa di Surabaya ada yang akan membeli dus-dus itu dan saya mengajukan harga-harga yang telah saya markup beberapa persen sebagai ongkos. Diluar dugaan, pemilik toko itu sangat gembira karena ada yang mau membelinya dengan harga pantas. Saya pun dipersilakan untuk secepatnya mengangkut dus-dus itu ke Surabaya. Sayamasihingat, dus-dus itu telah lima kali saya angkut dengan truk boks besar ke Surabaya. Pemiliknya sangat senang karena dari hasil menjual dus, dia bisa mendapatkan lebih dari dua juta. Saya pun tidak menyangka selisih harga yang saya peroleh ternyata melebihi ongkos-ongkos yang saya perkirakan. Sopir sayapun menyarankan untuk mencari dus-dus lain sebagai ladang bisnis. Itulah awal pengetahuan saya akan barang-barang bekas yang dapat menambah kocek pemilik toko.
G. lrit Kebanyakan orang sulituntuk menjadiirit.
Banyak sekali tafsiran negatif pada orang yang selalu melakukan sesuatu dengan irit. Irit selalu dikonotasikan dengan pelit, tapi kalau disimak sebenarnya antara irit dengan pelit tidaklah sama. Seorang yang irit belum tentu pelit sedangkan orang pelit pun belum tentu irit. Irit sebenarnya melakukan sesuatu itu dengan efisien tanpa ada pemborosan sama sekali. Misalnya, bila Anda mencuci pakaian dengan sabun satu takarsendokteh saja sudah bersih, mengapa harus memakai tiga sendok teh untuk mencuci baju yang sama. Melakukan sesuatu yang berlebihan dengan menghabiskan biaya yang besar bisa dikatakan tidak irit, sedangkan melakukan sesuatu dengan berlebihan dan biaya kecil dikatakan irit. Sedangkan orang yang pelit bisa jadi meskipun baju yang dicuci itu sebenarnya perlu sabun, tapi hanya dikucek saja dan dibilas. Orang pelit tidak akan mengeluarkan biaya meskipun sebenarnya ia butuh biaya itu. Artinya, Anda harus mengeluarkan biaya "sedikit” mungkin untuk pekerjaan yang sama agar mendapatkan manfaat yang maksimal. Bukan dengan biaya maksimaluntuk mendapatkan hasil yang sama.
Permulaan seseorang membuka toko harus memahami dan melakukan tindakan “irit" agar usaha yang baru dijalani bisa bertahan dan berkembang. Bila toko hanya menghasilkan seribu rupiah, misalnya, Anda jangan mengeluarkan sebanyak seribu rupiah atau lebih, tapi Anda harus mengeluarkan seratus rupiah saja sebagai biaya.Tindakan inilah yang dimaksudkan agar usaha yang Anda jalankan dapat memperoleh tambahan terus menerus dari keuntungan.
Khusus bagi yang baru membuka toko, modalnya memang kecil, begitu pula dengan omzet penjualannya, sehingga yang diperoleh pun masih kecil pula. Tuntutan untuk selalu irit memang harus dijalani. Uang yang ada di toko Anda tidak dapat digunakan untuk membeli barang-barang inventaris, seperti sepeda motor, mobil, ataupun rumah yang Anda inginkan. Seperti yang dilakukan oleh Pak Acong, dalam membiayai hidupnya di awal membuka usaha yang masih kecil, dalam kehidupan sehari-hari selalu dilalui dengan sederhana saja. Dalam beberapa tahun dia tak pernah pergi kemana-mana, makan pun secara sederhana bahkan hanya bubur dengan lauk sederhana pula. Pakaian yang dipakai pun kebanyakan hasil pemberian dari pemasok-pemasok dan rumahnya pun masih mengontrak. Sementara uang hasil berjualan dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk memperbanyak barang dagangan dan itu berjalan sampai bertahun-tahun. Bisa dibayangkan bagaimana "sayangnya" dia terhadap uang hasil usahanya di awal-awal membuka toko.
Pada awal usahanya dia tidak membeli
sepeda motor meskipun telah memiliki uang. Jika akan membeli barang kebutuhan ke toko agen, dia lebih suka mengendarai sepeda kumbang dan menggunakan becak sebagai sarana mengangkut barang-barang yaÕ¸g dibelinya. Untuk tahun-tahun pertama usahanya, dia tak menggunakan pegawai seorang pun, semua ditangani sendiri bersama istrinya. Memang, di awal-awal berusaha dilaluinya dengan “penderitaan" untuk mendapatlkan hasil maksimal dimasa mendatang.
Itulah kepandaiannya dalam mengatur keuangan. Toko yang masih kecil dengan sendirinya omzet kecil dan keuntungannya pun masih kecil sehingga yang dikeluarkan untuk ongkos-ongkos juga harus kecil. Pak Acong betul-betul memperhatikan hal ini. Dan ketika toko sudah lumayan besar, diapun mulai berani membeli sepeda motor. Itu pun tidak dibeli dengan uang tunai tapi secara kredit. Dia memiliki pertimbangan jika dalam sehari penjualannya 1 juta dan keuntungannya rata-rata 10 persen maka akan diperoleh keuntungan 100 ribu. Setelah dikalikan 30 hari kerja maka keuntungan akhir yang diperoleh bruto adalah 3 juta. Dia hanya menggunakan Rp 250.000,00 untuk mengangsur kredit sepeda motor, sisanya untuk membeli barang-barang yang laku keras di pasaran.
Mengapa uang tunai yang dimiliki "tidak" untuk membeli sepeda motor saja daripada harus mengangsur ? Menurutnya, lebih baik uang tunai yang dimiliki digunakan untuk membeli barang-barang yang diperlukan untuk toko. Barang-barang untuk keperluan toko yang dibeli dengan tunai biasanya mendapat potongan yang lumayan besar. Dengan semakin banyaknya barang yang dijual secara lengkap. peluang untuk mendapatkan konsumen akan lebih banyak dan menambah aliran dana yang masuk. Sebenarnya "irit" di sini dimaksukan agar Anda pandai-pandai menggunakan uang yang Anda dapat itu untuk kemajuan toko selanjutnya.
H. Makan sederhana (bubur dan Sayur Lobak)
Saya teringat waktu kecil di kampung. Di sebelah rumah saya ada seorang encik yang membuka toko untuk kebutuhan sehari-hari. Orangnya sederhana sekali. Celana yang dipakai selalu bermotif liris-liris biru. terkadang juga memakai kain yang berwarna putih yang saya ketahui merupakan kain tepung terigu. Dan baju yang dipakainya adalah kaos oblong yang sering merupakan pemberian dari suatu pemasok Yang bergambar sabun, gambar obat nyamuk cap katak, atau gambar produk lainnya. Ibu saya jika telah siang setelah memasak dan mencuci pakaian, selalu datang ke toko itu untuk berbelanja sesuatu. Saya diajaknya Pergi ke toko itu, yang pada saat itu encik pemilik toko sedang makan siang. Saya menanyakan pada ibu,encik itu sedang makan apa kok makannya cepat sekali. Ternyata dia makan "bubur dan sayur lobak". Akhirnya saya mengerti mengapa encik itu makan bubur dan sayur lobak. Rupanya memang ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita ini. Kebanyakan etnis Tionghoa, seperti yang diceritakan oleh Pak Acong bahwa jika memiliki usaha tidak "enak-enakan" dahulu sebelum betul-betul usahanya telah mengalami kemajuan beribu-ribu kali lipat dari modal awal usahanya. cerita makan"bubur dan sayur lobak"bisa memberi inspirasi kepada siapa saja pada awal memulai usahanya. Usaha yang menjadi besar semuanya diawali dengan keadaan seperti yang dilakukan oleh Pak Acong yaitu dengan irit. Pada cerita"makan bubur dan sayur lobak" barangkali telah banyak mengilhami bagaimana warga keturunan itu bisa sukses dibidang usaha apa saja. Bila Anda menghubungkan dengan cash inflow dan cash out flow cerita ini sebenarnya mengajari Anda untuk selalu menekan cash expenses pada usaha Anda Cash expenses yang kecil akan membantu untuk memperbesar laba usaha di akhir tahun pembukuan usaha Anda. Dan perlu diakui bahwa cerita ini memang benar adanya.
1. Tidak Cepat Puas
Cepat puas adalah penyakit di bidang usaha apapun. Beberapa kali saya bekerja di suatu perusahaan di bidang pemasaran, agar perusahaan berkembang dengan pesat, tiap tahunnya selalu disusun target penjualan yang trend-nya selalu naik. Target yang diberikan tahun ini tentu lebih besar dari tahun lalu. Begitu pula dengan target tahun yang akan datang pasti lebih besar dari target tahun ini. Perusahaan tidak pernah membiarkan target tahunan itu selalu sama dan perolehan penjualan produk tidak dibiarkan mengalami stagnasi. Banyak sekali upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar karyawan-karyawan bagian pemasaran bisa mencapai target yang terus-menerus meningkat. Untuk meningkatkan penjualan selain perusahaan melakukan promosi di media elektronik, media massa dan promosi dengan cara lain. karyawan bagian pemasaran akan dirangsang dengan insentif atau bonus yang menarik. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan omzet penjualan tiap tahunnya. Perusahaan tidak selalu merasa puas dengan perolehan dari tahun ke tahunnya dan salah satunya adalah selalu menaikkan target penjualan tiap tahun. Begitu pula bila mengelola toko sebaiknya menyusun program untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Program itu bisa Anda buat sederhana saja dan tidak terlalu tinggi-tinggi, misalnya tahun ini harus bisa membeli barang yang lebih banyak. Itu artinya toko harus banyak pembeli. Bagaimana supaya banyak pembeli yang datang ketoko Anda, tentu saja barang di toko Anda harus lengkap. Program Anda tahun ini berarti “memperlengkapi barang dagangan" supaya dapat menjual barang lebih banyak.
Tahun berikutnya program harus diubah, misalnya bila tahun lalu membeli barang ke toko agen dengan mengendarai sepeda kayuh, maka tahun depan harus memiliki sepeda motor supaya bisa membeli barang ke agen dengan cepat. Begitu seterusnya, yang artinya pengelolatokoharusselalu meningkatkan apa yang hendak dicapai dari hal-hal sederhana sampai ke impian-impiannya. Memiliki "impian"perlu sekali jika Anda terjun ke dunia usaha. Dan bila Anda tidak meruiliki impian, bisa dipastikan apa yang Anda programkan itu tidak akan pernah terwujud. Jika program Anda ingin membeli rumah segeralah Anda mencapainya, dan cara mencapain yaitu tentu saja bisa bertahap sesuai dengan keuntungan yang Anda peroleh dari usaha itu. Kalau tahun depan Anda yakin hanya akan dapat membeli sepeda motor, maka jangan dipaksakan untuk membeli rumah. Tapi tetaplah Anda membeli sepeda motor terlebih dahulu dan baru membeli rumah jika yakin bisa membeli rumah di tahun mendatang. Semua itu tergantung pada Anda sebagai pengelola toko, karena untuk mendapatkan barang-barang tersebut diperlukan suatu strategi dalam mengelola aliran dana masuk dan aliran dana keluar. Jika Anda memaksakan untuk membelinya meskipun keuntungan yang Anda Peroleh pertahun tidak memenuhi. maka cash flow yang ada di toko Anda akan terganggu. Bisa jadi usaha Anda mengalami “kekacauan" dan menuju kebangkrutan.
"Tidak cepat puas" di sini berarti Anda mengelola toko dengan penuh kreativitas, tidak berhenti dari usaha-usaha. misalnya mencari barang murah, menggali sumber dana yang ada, dan berhubungan langsung dengan supplier sebanyak-banyaknya Menggah sumber dana dari bank bukan berarti akan menjebloskan Anda pada beban untuk selalu membayar kewajiban, tapi uang yang Anda peroleh dari bank itu untuk menambah barang dagangan ditoko Anda, atau investasi ke sarana yang bisa menunjang toko Anda agar banyak dikunjungi oleh pembeli. Misalnya, dana yang Anda peroleh dari bank untuk membuka wartel atau warnet didepan toko Anda, itu juga menunjang sarana sebagai usaha untuk memperbanyak langganan. Toko yang ada wartel atau warnetnya akan mendapat perhatian konsumen karena sambil menggunakan sarana itu, bisa mampir untuk membeli barang di toko Anda atau sebaliknya sehabis belanja mampir ke tempat telepon.
Menurut Pak Acong “tidak puas" dengan yang ada, berarti Anda sebagai pengelola toko harus terus menerus meningkatkan omzet penjualan untuk membeli barang-barang. seperti sepeda motor, mobil, rumah, dan benda-benda lain sebagai penunjang kemajuan toko atau yang bisa dijual kemudian dengan nilai jual yang tinggi. Benda-benda yang dimaksud seperti tanah dan rumah bisa menjadi investasi yang menguntungkan. Barang-barang berharga itu setelah terkumpul kelak bisa dijual untuk mencapai usaha yang lebih besar, misalnya mendirikan pabrik atau persiapan pensiun jika tak ada yang melanjutkan usaha. Jadi, mengelola toko yang semula hanya sebagai penghasilan tambahan, dapat dikelola dengan serius, tentunya untuk mencapai peningkatan yang lebih besar. Anda tentunya tidak akan cukup puas dengan yang telah Anda usahakan saat ini.
Barangkali banyak orang yang akan mengatakan bahwa tindakan Anda adalah sebuah tindakan yang materialistis. Memiliki impian untuk mempunyai pabrik kelak bukanlah tindakan materialistis, jika tujuan usaha Anda kelak adalah menolong memberikan pekerjaan untuk orang banyak. Dan hubungannya “untuk tidak cepat puas" adalah erat sekali dengan segala upaya Anda untuk meraih impian-impian itu.
J. Memiliki Kelompok
Menurut Pak Acong, dalam berusaha tidak pernah merasa bersaing dengan pemilik toko lain. Sebaliknya, saling bahu-membahu untuk memperbesar masing-masing usahanya. Pemilik toko yang besar akan membantu pemilik toko yang kecil. Sedangkan sesama pemilik toko besar akan saling bekerja sama untuk mendapatkan barang murah. Mereka bersaing untuk tidak saling menghancurkan tetapi bersaing untuk "mempertahankan" langganan masing-masing. Dalam prinsip berdagang, pembeli adalah raja. Oleh sebab itu, bagaimana memberikan yang terbaik untuk pelanggan masing-masing agar mereka menjadi konsumen yang setia. Mempertahankan langganan, berarti Anda sebagai pemilik toko telah melakukan langkah-langkah survive dari guncangan-guncangan persaingan antar pemilik toko. Memiliki kelompok bermanfaat sekali bagi Anda untuk : memperoleh harga terbaru, membeli produk secara bersama-sama dalam skala besar, dan bersama-sama bisa mengadakan arisan piow.
Sejak krisis melanda negeri kita, banyak sekali perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Pengelola usaha tidaklagi hanya membeli dan menjualnya tapi sekarang mereka harus mendeteksi segala perubahan yang terjadi setiap saat, salah satunya mengenai perubahan harga barang yang selalu terjadi secara terus menerus. Memperoleh informasi terbaru mengenai harga maupun kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh perusahaan sangat penting. Kegiatan mengelola toko tidak terlepas dari informasi penting mengenai harga itu. Selalu memantau perubahan harga bisa menyelamatkan Anda dari risiko kerugian yang besar jika barang-barang yang dijual telah naik tapi ternyata Anda tidak mengetahuinya. Sebagai contoh, pada hari ini stok sabun merek A Anda berjumlah 10 karton dan pada saat itu Anda tidak mengetahui jika harga telah naik, kemudian datanglah seorang konsumen membeli barang itu semuanya. Tentu saja Anda sebagai pemilik toko akan menderita kerugian, karena untuk mendapatkan barang yang sama dari perusahaan, Anda harus mengeluarkan uang lebih besar daripada uang hasil penjualan tadi. Andaikata Anda memiliki kelompok berdagang maka salah satu dari anggota kelompok yang mengetahui adanya perubahan harga, tentu akan menelepon dan memberitahukan perihal kenaikan itu. Dan sebagai tindakannya, Anda tak akan menjual semua barang yang Anda miliki sebelum Anda mengecek kebenarannya dari perusahaan tempat barang dagangan itu Anda peroleh. Anda akan menjualnya sebagian, mungkin hanya 5 karton dan sisanya sebagai stok. Jika Anda akan mendapat ekstra harga lama tentu saja Anda tidak akan menderita kerugian, sebaliknyajika tidak, Anda jelas akan merugi jika menjual semuanya.
Saya berkali-kali menyaksikan pemilik toko merasa kecewa dengan lambatnya informasi mengenai kenaikan barang yang diperolehnya. Sementara itu, barang yang ada di tokonya dijual tanpa tersisa. Sebenarnya, informasi kenaikan harga yang diperoleh dengan cepat dari anggota kelompok bisa digunakan untuk menaikkan cash inflow toko. Informasi yang berasal dari anggota kelompok bisa digunakan sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan. Jika terjadi kenaikan harga, Anda telah siap membeli barang dengan jumlah yang banyak dan menjualnya dengan harga baru di kemudian hari. Memiliki kelompok berdagang sangat baik bagi Anda yang saat ini akan atau telah memiliki toko. Membeli produk dalam skala besar secara bersama-sama dapat meringankan beban keuangan dan tempat penyimpanan barang masing-masing anggota kelompok. Karena membeli dalam jumlah banyak di samping diperlukan uang tunai yang besar juga diperlukan tempat penyimpanan. Biasanya uang tunai yang dimiliki oleh pemilik toko tidak dialokasikan pada satu jenis barang tertentu tetapi pada berbagai macam barang. Membeli barang dalam jumlah besar akan mendapat potongan harga yang lebih banyak dari pada harus membeli dengan jumlah sedikit untuk perseorangan. Terkadang ada suatu perusahaan yang hanya mau berhubungan dengan salah satu toko sedangkan toko-toko yang lain menjadi tanggung jawab pemilik toko yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Perusahaan yang memperlakukan salah satu toko secara istimewa begini akan merugikan toko-toko lain, jika Anda tidak mau bersinergi untuk membentuk kelompok.
Memiliki kelompok berdagang untuk menggali sumber dana sangat diperlukan. Dalam bab III telah saya uraikan mengenai sumber dana yang berasal dari arisan piow. Bukalah kembali penjelasan saya tentang hal ini agar Anda bisa lebih memahaminya. Pada hakikatnya, memiliki kelompok selain bisa bersinergi juga memperoleh manfaat yang berguna. Manfaatnya Anda bisa mengetahui tentang informasi harga, barter barang yang tidak laku dengan yang laku, atau pinjam-meminjam barang jika stok yang dimiliki habis ketika ada konsumen yang mencarinya, dan memperoleh barang murah dengan membeli secara berkelompok, serta banyak lagi yang bisa dipetik manfaatnya jika Anda memiliki kelompok dalam usaha.
K. Mencari Barang Murah
Berkembangnya toko yang Anda kelola tergantung pula pada kepandaian Anda dalam mencari barang murah. Bila mendapat barang murah, Anda juga bisa menjualnya dengan murah sehingga Anda mendapatkan keunggulan dalam bersaing. Sedangkan untuk mendapatkan barang murah Anda membutuhkan kegigihan, kesabaran, dan tentu saja uang tunai yang memadai. Kegigihan untuk mendapatkan barang murah sangat penting karena Anda akan membutuhkan waktu dan keinginan terus menerus untuk mencarinya. Kalau Anda tidak memiliki waktu dan keinginan untuk mencarinya, maka barang yang Anda inginkan tidak akan pernah Anda dapatkan. Pak Acong menutup tokonya di siang hari. Di saat tutup tersebut dia menyempatkan dirinya datang ke tempat-tempat di mana barang-barang murah itu bisa diperoleh. Sehari, dua hari, dan seterusnya dia tak bosan-bosan bertanya dan mencarinya. Barang-barang murah yang dicarinya tidak dibatasi pada barang-barang yang cepat laku dijual atau hanya sebagai pelengkap yang menurutnya dapat dijual kembali.
Kesabaran Anda juga diperlukan bila ingin mendapatkan barang-barang murah tersebut. Misalnya, hari ini Anda mendapatkannya, tapi besok belum tentu Anda memperolehnya, atau beberapa minggu Anda tidak memperolehnya. Anda harus sabar dan terus-menerus harus bertanya pada orang-orang yang berasal dari perusahaan, seperti salesman atau pemilik toko grosir atau agen yang menjadi tumpuan harapan Anda. Untuk memperolehnya, Anda bisa mendatangi tempat-tempat yang Anda anggap disitulah biasanya Anda mendapatkan barang murah, seperti di MAKRO, INDOGROSIR, atau tempat-tempat lain. Jika di Surabaya, seperti di wilayah Kembang Jepun dan sekitarnya, sebagaimana telah saya sebutkan dalam bab sebelumnya.
Uang tunai yang memadai juga dapat membantu memudahkan Anda untuk mendapatkan barang murah tersebut. Biasanya barang murahakan cepat habis, jika Anda tidak segera membelinya. Di sinilah Anda baru merasakan peran uang tunai dalam memperoleh barang-barang itu. Jika kebetulan barang murah itu adalah produk fast moving. Anda harus segera membelinya. Jika tidak, Anda akan kehilangan kesempatan untuk memilikinya. Janganlah takut bila Anda telah membeli barang murah dalam jumlah banyak. Barang murah tersebut akan menjadi stok berharga sehingga Anda akan memperoleh manfaat berupa keuntungan yang lumayan jika Anda menjualnya. Bila ada potongan harga khusus pada suatu barang dengan pembelian dalam skala besar, Pak Acong segera memberitahukan rekan-rekannya untuk segera menyetujui pengambilan barang yang dimaksud. Demikianlah cara memperoleh barang murah yang dilakukan secara kelompok. Cara ini efektif efektif sekali di samping usaha yang Anda lakukan sendiri. Mendapatkan barang murah juga dapat dilakukan secara barter. Pak Acong memiliki cara seperti ini, dia akan membeli barang-barang cepat laku sebanyak-banyaknya dan kemudian menukarnya dengan barang yang kurang laku tapi mendapat harga yang murah. Lalu menukarnya lagi barang-barang yang murah dan kurang laku itu dengan barang yang laku di tempat lain di mana pemilik toko bisa menjual barang yangkuranglaku tersebut. Dari rentetan barter tersebut biasanya Pak Acong telah mendapatkan keuntungan sebelum menjualnya langsung kepada konsumen.
L. Pandai Memanfaatkan Sumber Dana
Anda yang memiliki usaha dengan membuka toko harus pandai dalam memanfaatkan sumber dana. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sumber dana bisa Anda peroleh dari bank, dari perusahaan sebagai pemasok, dari toko-toko agen maupun grosir, dari tabungan pribadi Anda atau dari arisan yang diadakan oleh kelompok Anda seperti arisan piow. Untuk mengelola sumber dana tersebut dibutuhkan ketelitian yang amat sangat. Jika tidak, Anda akan terjerat dalam hutang yang tidak berkesudahan atau sumber dana yang Anda peroleh menjadi bumerang. Bila Anda memperoleh sumber dana yang berasal dari bank maka Anda harus memperhatikan betul sumberdana itu, dengan cara mengatur aliran dana masuk dan keluar. Anda harus memperhatikan kewajiban bulanan seperti membayar cicilan dan bunga dari pinjaman itu. Kelalaian yang Anda buat dengan kewajiban yang harus Anda laksanakan, justru akan memperparah keuangan toko Anda. Karena pinjaman di bank bila terlambat akan dikenakan denda yang lumayan banyak, apalagi bila Anda menunggak. Sebaiknya Anda hitung betul andai kata Anda meminjam dari suatu bank. Sumber dana lain berasal dari suatu perusahaan.
Sumber dana yang berasal dari perusahaan akan Anda peroleh setelah toko beroperasi. Bila toko Anda telah cukup lama beroperasi, sumber dana dari perusahaan sangat mudah didapat walau nilainya tidak besar tetapi lumayan untuk memperbesar toko Anda. Risiko yang Anda hadapi bila Andalalâi: dengan kewajiban yang harus dibayar adalah. tidak dikirimkannya barang pesanan Anda, - serta tidak dikujunginya toko Anda atau supplier memutuskan sama sekali hubungan dengan Anda sebagai pemilik toko. Memang ada beberapa perusahaan yang akan memberi keringanan pembayaran, misalnya dengan Cara. mencicil tagihan. Tapi, ada beberapa perusahaan yang mengharuskan membayar tagihan tepat pada saat jatuh tempo. Membayar tepat jatuh waktu itu biasanya diberlakukan untuk barang-barang yang mudah laku. Anda sebagai pengelola toko harus pandai-pandai memanfaatkan saat-saat seperti ini.
Pak Acong biasanya membeli barang dalam jumlah banyak untuk barang yang diperolehnya dengan cara kredit, dan membeli sedikit untuk barang yang laku tersebut serta sisanya dipakai mencari barang murah dari toko agen atau toko grosir. Bila mendapatkan barang murah, dia akan membelinya dalam jumlah banyak dan membayarnya dengan tunai. Barang-barang yang kurang laku yang diperoleh secarakredit dari perusahaan andai kata benar-benar tidak laku akan dibarter atau dijual dengan harga pokok untuk mendapatkan uang tunai. Dan uang tunai tersebut digunakan untuk membeli barang-barang cepat laku atau barang-barang murah yang biasanya disebut dengan barang gangdo.
Pada saat toko masih kecil, pihak bank mungkin sulit untuk memberikan kredit. Sumber dana bisa digali dari tabungan pribadi. Dengan menggunakan cara seperti yang dilakukan Pak Acong, yaitu memintakredit dari perusahaan dan menjualnya dengan harga pokok atau barter. Setelah mendapat uang tunai ditambah dengan uang tabungan Anda, kemudian carilah barang-barang murah sebanyak mungkin dan menjualnya dengan harga normal. Uang tabungan dan keuntungan yang diperoleh ditambahkan lagi untuk mencari barang murah, begitu seterusnya sehingga Anda bisa memperbesar modal yang Anda miliki.Dengan demikian uang tabungan Anda bisa membantu memperbesar modal.
Beberapa tahun yang lalu masih segar di ingatan kita, bahwa kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika menembus kisaran antara Rp 10.000,00 sampai dengan Rp 20.000,00. Pergeseran mata uang tersebut juga mempengaruhi bunga bank di negeri kita hingga melampaui batas kewajaran. Keadaan ini membuat pengusaha-pengusaha “kelimpungan" karena tidak tahan lagi dengan bunga bank yang begitu tinggi. Pak Acong menyiasati keadaan ini dengan cara mengadakan arisan piow. Arisan ini dilakukan dengan cara lelang siapa yang membutuhkan uang pada saat diundi dan memberikan diskon yang terbanyak akan mendapatkan uang arisan itu terlebih dahulu. Biasanya diskon yang diberikan tidak akan melebihi bunga bank yang berlaku pada saat itu. Sehingga memberikan manfaat bagi pemilik toko untuk mengikutinya karenarisiko yang ditanggung pun tidaklah sebesar bila harus menggali sumber dana dari bank
---------------------------------------------------------
Website Raja Rak Minimarket yang lain :
Posting Komentar
Nama saya Cynthia Johnson. hipotek, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman Hotel, tawaran komersial Umum Mr John Carlson, salah satu harus memperbarui semua situasi keuangan di dunia / perusahaan untuk membantu mereka yang terdaftar pinjaman uang pinjaman pribadi, pinjaman, kredit konstruksi, kredit bunga rendah tingkat modal dll 2%, pinjaman usaha dan buruk pinjaman kredit usaha, start up. Kami membiayai proyek di tangan dan perusahaan Anda / mitra dan saya juga ingin menawarkan pinjaman pribadi untuk klien mereka. hubungi kami melalui e-mail untuk informasi lebih lanjut: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Nama saya Cynthia Johnson. hipotek, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman Hotel, tawaran komersial Umum Mr John Carlson, salah satu harus memperbarui semua situasi keuangan di dunia / perusahaan untuk membantu mereka yang terdaftar pinjaman uang pinjaman pribadi, pinjaman, kredit konstruksi, kredit bunga rendah tingkat modal dll 2%, pinjaman usaha dan buruk pinjaman kredit usaha, start up. Kami membiayai proyek di tangan dan perusahaan Anda / mitra dan saya juga ingin menawarkan pinjaman pribadi untuk klien mereka. hubungi kami melalui e-mail untuk informasi lebih lanjut: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com