Pentingnya Organ Hati Bagi Tubuh Kita
Sebagian orang yang sehat mungkin tidak menyadari apa fungsi hati atau liver bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Bila liver telah sakit, barulah mereka menyadari pentingnya organ ini.
Jangan menunggu hingga hati sakit sebelum menyadari arti pentingnya karena organ ini memiliki fungsi yang banyak dan vital untuk kelangsungan hidup yang berkualitas.
Hati atau liver merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh. Pada orang dewasa, rata-rata berat hati adalah 1,4 kilogram. Hati menerima sekitar 1,4 liter darah per menit dari vena portal dan arteri hepatika. Organ berwarna merah kecokelatan ini terletak di dalam rongga perut sebelah kanan atas, persisnya berada di bawah diafragma dan di sebelah kanan lambung. Normalnya, Anda tidak bisa merasakan organ ini karena terlindungi oleh tulang rusuk. Di bawah liver, terdapat kantong empedu serta sebagian dari pankreas dan usus. Berikut adalah beberapa fungsi hati:
Selain itu, mata dan kulit yang menjadi berwarna kekuningan atau dikenal oleh masyarakat sebagai penyakit kuning (jaundice) juga bisa mengindikasikan adanya masalah pada organ ini. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh menumpuknya bilirubin atau hasil sisa penguraian hemoglobin. Hemoglobin adalah senyawa di dalam sel darah merah yang timbul ketika sel darah merah diuraikan.
Pemeriksaan Fungsi Hati
Untuk memonitor kondisi organ hati atau liver diperlukan pemeriksaan fungsi hati. Gunanya untuk membantu mendeteksi adanya potensi penyakit hati atau liver, misalnya infeksi hepatitis, perlemakan hati, sirosis hati, kanker hati, atau kerusakan hati yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan tertentu. Selain itu, bila Anda mengalami gejala penyakit kuning, tes fungsi hati juga perlu dilakukan untuk membantu mendiagnosis apakah gejala tersebut disebabkan oleh penyakit hati.
Berbagai fungsi yang dijalankan organ hati membuat berbagai senyawa kimia dihasilkan dan beredar di aliran darah. Oleh karena itu, tes fungsi hati dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia tersebut. Pola hasil pemeriksaan darah dapat membantu menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan sehingga menyebabkan masalah. Berikut adalah beberapa senyawa yang biasanya diukur dalam tes fungsi hati:
- Albumin, merupakan protein utama yang diproduksi liver dan masuk ke sirkulasi darah. Kadar albumin yang rendah dapat mengindikasikan beberapa jenis masalah hati atau bisa juga disebabkan oleh kondisi kurang gizi.
- Bilirubin, yaitu senyawa yang terbuat dari hemoglobin. Senyawa ini memberikan warna kekuningan atau kehijauan pada cairan empedu. Kadar bilirubin yang tinggi di dalam darah menyebabkan penyakit kuning (jaundice). Kadar bilirubin terkonjugasi tinggi dapat terjadi ketika aliran cairan empedu terhambat, misalnya karena ada batu empedu atau tumor pankreas. Selain itu, kadar yang tinggi tersebut juga bisa disebabkan oleh luka pada organ hati, hepatitis, atau konsumsi minuman beralkohol dalam jangka panjang.
Sementara itu, kadar bilirubin tak terkonjugasi dapat tinggi bila terdapat penghancuran sel darah merah berlebihan di hati, misalnya pada penyakit anemia hemolitik. - Alkalin fosfatase (ALP), adalah enzim yang terbentuk di dalam hati dan tulang. Pada penderita penyakit tulangpenyakit tulang atau beberapa jenis penyakit hati, kadar senyawa alkalin fosfat dalam darah akan tinggi.
- Aspartat aminotransferase (AST) atau Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) juga merupakan enzim yang ada di dalam hati. Bila kadarnya tinggi biasanya menggambarkan adanya masalah pada organ hati.
- Alanin transaminase (ALT) atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT), yaitu enzim yang bermanfaat membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi ketika liver mengalami cedera atau peradangan, seperti pada penyakit hepatitis.
- Total protein merupakan pengukuran semua protein dalam darah.
Selain tes fungsi hati yang mengukur senyawa di atas, mungkin diperlukan pemeriksaan lain untuk membantu mengonfirmasi diagnosis atau memantau masalah pada organ hati. Pemeriksaan lainnya juga mengambil sampel darah, namun yang diukur berbeda, yaitu tes pembekuan darah, tes imunologi untuk mendeteksi adanya virus ataupun autoantiboodi, serta tes gamma-glutamytransferase, atau tes lain yang lebih spesifik.
Untuk menjaga fungsi hati tetap dalam kondisi fit, terapkan pola makan yang sehat dan seimbang, serta utamakan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Protein yang dibutuhkan bisa didapat dari kacang-kacangan serta polong-polongan. Anda tetap dapat mengonsumsi daging, namun batasi jumlahnya. Selain itu, hindari lemak trans. Batasi asupan lemak maksimal 20 persen dari total konsumsi seluruh makanan. Terakhir dan tidak kalah pentingnya, jangan lupa untuk rutin berolahraga.
sumber : http://www.alodokter.com/fungsi-hati-begitu-penting-maka-sayangi-dia
sumber : http://www.alodokter.com/fungsi-hati-begitu-penting-maka-sayangi-dia
Posting Komentar