7.1. Perpindahan ke Brand Ritel

Buku Retail Rules > 7.1. Perpindahan ke Brand Ritel

Simak kutipan yang menarik ini: "Masyarakat surplus memiliki surplus dari perusahaan yang mirip, mempekerjakan staf yang mirip, dengan edukasi yang mirip, muncul dengan ide yang mirip, memproduksi produk mirip, dengan harga mirip dan kualitas mirip." Kjell Nordstrom dan Jonas Ridderstrale, Funky Business.
Dalam bisnis ritel, ada beberapa keunikan yang telah dibangun sepanjang sejarahnya, yaitu:
Kekuatan Pembelian (Purchase Power] dan Skala Ekonomi
Membeli dengan lebih baik, lebih pintar, dan lebih murah. Keterampilan dan kemampuan inilah yang membuat pemain besar semakin dominan dan unggul dalam persaingan harga.
Para pembeli atau Category Managers dituntut untuk dapat mengembangkan bisnis melalui pencarian sumber-sumber produk (sourcing) yang kreatif, harga yang lebih murah, dan melihat tren bisnis ke depan untuk menangkap kebutuhan
konsumen yang terus berubah.
Efisiensi dalam Supply Chain (Rantai Supply)
Keandalan dalam logistik telah menjadi kunci kesuksesan rantai ritel dengan banyak gerai seperti minimarket. Hal ini didukung oleh teknologi informasi yang canggih untuk memproses data penjualan barang secara akurat, rute penghantaran yang efisien, terukur, dan tepat waktu, dan pemesanan barang yang sophisticated. Sentra distribusi (distribution center) merupakan jantung bagi bisnis ritel dengan banyak gerai. Organ vital ini memompa darah atau produk ke seluruh pelosok gerai yang harus tepat dalam hal tekanan dan waktunya. Peran sentra distribusi telah diambil alih oleh peritel minimarket di Indonesia dari manufaktur atau distributor. Hal ini menjadi faktor keunggulan karena seratus persen kinerja distribusi dikontrol oleh peritel sendiri. Kinerja distributor di Indonesia masih dinilai tidak memadai dan dapat mengganggu kinerja peritel, terutama dalam KPI level layanan (Service Level Key Performance Index).
Harga dan Promosi
Menciptakan citra harga murah, promosi yang menarik, dan mencapai positioning di pikiran konsumen dalam persepsi “toko termurah" menjadi faktor penting dalam kesuksesan bisnis ritel di zaman ekonomi yang serba tidak stabil. Promosi harga murah setiap saat (Every Day Low Price/EDLP) ataupun Hi Lo (promosi berjangka), digunakan sebagai strategi untuk mempengaruhi pola belanja konsumen.
Hypermarket di Indonesia saat ini menggunakan strategi Hi Lo, yang mengandalkan promosi besar sesaat untuk menciptakan margin yang balance. Sedangkan modern wholesaler seperti Makro menggunakan EDLP karena lebih menjamin kestabilan harga bagi pelanggannya, yaitu pedagang.
Pembedaan Format
Format ritel dibentuk untuk menyelaraskan segmen pasar yang dituju sehingga penawaran menjadi tajam dan konsumen menjadi lebih mudah mendapatkan pilihan mereka.
Format lama di industri ritel makanan Indonesia di antaranya adalah toko kelontong, warung, toserba, department store, toko specialty, minimarket, convenience store, supermarket, hypermarket. Format ritel masih akan terus berevolusi atau bermunculan susuai dengan perubahan ekonomi, konsumen, dan peraturan. Contoh formatlainnya adalah minimarket, toko diskon, club warehouse, petrol CVS, Category Killer, toko kesehatan, dan sebagainya.

---------------------------------------------------------
Website Raja Rak Minimarket yang lain : 

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget