2.7. Regionalisasi dan Nasionalisasi

Buku Retail Rules > 2.7. Regionalisasi dan Nasionalisasi




Siapa yang paling tahu potret konsumen di suatu daerah? Jawabannya: orang daerah itu sendiri. Semangat itulah yang menyebabkan para peritel daerah tetap eksis, meski digempur oleh para peritel besar.
Seiring pertumbuhan potensi pasar dan bertambahnya pengalaman dalam memotret keinginan konsumen, para peritel terlihat agresif dan ekspansif, tak terkecuali peritel daerah yang cukup kuat di wilayahnya masing-masing atau sebutlah peritel daerah. Di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) misalnya, ada beberapa pemain daerah yang cukup kuat seperti Naga, Hari-Hari, dan TipTop. Di Jawa Barat ada Yogya Grup yang hadir dengan beberapa format, seperti department store dan supermarket dengan bendera Yogya, supermarket dengan bendera Griya, dan minimarket dengan bendera Yomart.
Di Jawa Tengah juga ada beberapa pemain kuat seperti Sri Ratu untuk Semarang dan sekitarnya serta Luwes untuk Solo dan sekitarnya. Di Surabaya ada Sinar dan di Bali ada Tiara dan Pepito grup. Di Batam ada Top 100 dan di Medan ada Macan Yohan dan Suzuya. Hampir di setiap kota besar ada pemainpemain lokal yang cukup kuat. Para pemain lokal biasanya menggunakan strategi harga lebih murah. Strategi ini bisa diterapkan karena biaya operasional pemainlokal memang rendah. Para pemilik langsung menangani operasional sehari-hari, sehingga proses birokrasi hampir tidak ada dan biaya overhead (termasuk di dalamnya biaya pelatihan) dapat ditekan serendah mungkin.
Lokasi tokonya kebanyakan di gedung sendiri atau di lokasi sekunder sehingga strategi harga lebih harga sewanya relatif lebih rendah. Interior toko relatif lebih simpel dan murah, diterapkan karena biaya fleksibel dalam strategi harga dan cepat dalam mengantisipasi pasar. Banyak pemain lokal yang kadang-kadang tidakmengambil untung dari penjualan produk untuk kategori tertentu, sebagai gantinya mereka memanfaatkan perbedaan term of payment ke pemasok dengan uang tunai yang diterima dari konsumen.
Meski convenient store terlihat efisien dari sisi operasional, tapi beberapa pemain lokal yang hanya mempunyai beberapa gerai mulai merasakan kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya, karena tidak adanya diferensiasi produk atau program pemasaran yang cukup menarik. Di kemudian hari, ada kemungkinan pemain-pemain ini akan melepaskan bisnis supermarketnya dan berfokus kepada penyewaan lokasi.

---------------------------------------------------------
Website Raja Rak Minimarket yang lain : 

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget