2.2. Premium Supermarket

Buku Retail Rules > 2.2. Premium Supermarket



Selama lebih dari 20 tahun, KemChick menikmati dominasinya atas pasar supermarket premium. Hampir tidak ada persaingan di pasar ini. Namun di awal tahun 1990-an, grup Gajah Tunggal, dengan mengambil lisensi dari Sogo Jepang, membuka supermarket premium di Plaza Indonesia dan mendapat tanggapan yang cukup bagus dari kalangan atas.
Kemudian di tahun 1998, beberapa bulan sebelum kerusuhan Mei, dengan mengambil alih lokasi supermarket Permata di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Ranch Market memulai operasinya di Indonesia.
Pada awalnya Ranch Market mendapat bantuan teknis dari Ranch Market Amerika, yang kemudian menjalankan operasionalnya secara independen. Target konsumen dari supermarket-supermarket premium adalah masyarakat kelas atas atau ekspatriat. Karena itu produk yang dijual lebih banyak produk impor. Di awal berdirinya sampai dengan akhir tahun lalu, aliran produk impor masih cukup lancar sehingga walaupun jumlah supermarket seperti ini masih sedikit, kehadirannya sangat membantu ekspatriat yang bekerja di Indonesia.
Saat ini beberapa supermarket premium telah bermunculan di kota-kota besar, dengan membawa karakter dan produk jualan yang berbeda-beda. Para pemain menciptakan diferensiasi melalui pendekatan spesialisasi. Ranch Market, yang hadir di Jakarta dan Surabaya, misalnya, lebih condong pada produk-produk Amerika dan Australia. Produk dari negara serupa juga bisa ditemui di FoodHall dan Grand Lucky, yang keduanya berada di Jakarta.
Papaya yang hadir di Jakarta dan Surabaya, cenderung pada produk Jepang. KemChick banyak memasarkan produk-produk Amerika, Australia, dan Eropa. Sementara Setiabudi di Bandung memilih untuk fokus terhadap penjualan produk-produk Amerika dan Eropa.
Selain banyak menyediakan produk impor, supermarket-supermarket premium juga dikenal dengan produk segarnya. Produk segar tersebut bukan melulu produk impor, tetapi juga produk lokal.
Supermarket premium menjadi pilihan pertama para pemasok produk segar premium lokal maupun impor. Ada dua hal yang melatarinya. Pertama, proses birokrasi yang lebih ringkas dibandingkan dengan pemain supermarket reguler. Kedua adalah harga yang lebih baik dibandingkan harga supermarket reguler. Hal ini disebabkan karena harga jual produk segar di supermarket premium bisa lebih tinggi, sebab konsumen supermarket premium adalah konsumen menengah-atas yang selalu mencari servis dan kualitas produk yang terbaik, sehingga tidak terlalu peduli pada harga. Namun demikian, karena melayani konsumen kelas atas, tentu format ini tidak bisa melakukan ekspansi seagresif format lainnya, sebab jumlah konsumen yang bisa dilayani tak sebanyak konsumen supermarket reguler.
Hambatan yang saat ini dirasakan oleh supermarket premium adalah tersendatnya aliran barang impor di beberapa kurun waktu yang lalu, terutama setelah merebaknya isu melamin dalam susu. Pengawasan atas nomor registrasi edar dari Badan Pengawasan Obat & Makanan (BPOM) semakin diperketat, juga proses pengeluaran produk dari pelabuhan dan kelengkapan beberapa dokumen yang harus dipenuhi pada saat mengimpor produk.
Akibat pengetatan impor itu, terjadi kelangkaan barang konsumsi atau produk makanan impor yang mungkin menjadi kebutuhan pokok para ekspatriat, seperti salad dressing, delicatessen (produk daging olahan), atau produk perawatan kulit tertentu. Tak heran bila saat itu di pasar hampir tidak bisa ditemui Kraft Salad Dressing. Ketatnya impor menyebabkan pengurusan dokumen menyita waktu yang lebih lama. Untuk produk tertentu seperti saladdressing, usia edarnya (shelf life) menjadi lebih pendek karena tersita oleh waktu pengurusan dokumen, belum lagi dipotong oleh waktu pengiriman barang dari negeri asal.
Kebijakan itu merugikan importir ataupun peritel yang akan menjual produk yang usia edarnya pendek seperti salad dressing. Hal ini juga dirasakan oleh para ekspatriat, karena mereka tak bisa menemukan produk yang diinginkan di Indonesia. Kehidupan mereka menjadi tidak nyaman. Sebaliknya, kebijakan ini menguntungkan negara tetangga seperti Singapura, karena para ekspatriat akan terbang ke Singapura untuk membeli kebutuhan tersebut.

---------------------------------------------------------
Website Raja Rak Minimarket yang lain : 

Posting Komentar

[blogger]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget