Buku > Retail Rules > 3.4. Dampak Lingkungan
Survei AC Nielsen dari tahun ketahun membuktikan bahwa konsumen Indonesia sangat gemar berbelanja. Peluang ini ditangkap dengan cepat oleh para pengusaha properti dengan berlomba-lomba membangun mal terbaik, terbesar, dan terunik. Mal dibangun berdasarkan data riset dan studi kelayakan yang ekstensif.
Pemerintah menangkap hal ini sebagai indikator tumbuhnya ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Namun dampak jangka panjang yang tidak diperhatikan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat adalah menjamurnya pembangunan mal atau pusat perbelanjaan yang justru mengedukasi masyarakat untuk konsumtif dan mengusir stres dengan berkunjung ke mal.
Selain itu, pembangunan gedung yang semakin agresif, baik pusat perbelanjaan, perumahan, dan perkantoran membawa dampak lingkungan yang buruk, seperti:
- Banjir di kota-kota besar di Indonesia menjadi hal yang rutin. Walaupun kita bisa berargumentasi bahwa banjir disebabkan oleh sampah, sistem drainase yang buruk, curah hujan yang sering terlampau lebat sebagai dampak dari pemanasan global, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan mal membuat penyerapan air semakin berkurang dan memperbesar kemungkinan banjir.
- Menambah pemanasan global karena dengan banyaknya mal maka ruang terbuka untuk taman semakin sedikit, sehingga pepohonan semakin berkurang. Semakin banyak mobil berseliweran di seputar mal dan pohon yang hanya sedikit di pelataran mal, tidak akan sanggup menyerap polusi asap mobil. Mal membutuhkan AC yang dalam jumlah besar tidak hanya meningkatkan daya listrik, tapi juga berdampak terhadap pemanasan global.
- Menambah sampah karena membuat orang semakin konsumtif dan semakin mencari kepraktisan dengan menggunakan kemasan sekali pakai.
---------------------------------------------------------
Website Raja Rak Minimarket yang lain :
Posting Komentar